Cara Unik Masyarakat Islandia Panggang Roti, Taruh di dalam Tanah

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 17 November 2022 06:48
Cara Unik Masyarakat Islandia Panggang Roti, Taruh di  dalam Tanah
Tanah yang memiliki sumber air panas selalu muncul dan dimanfaatkan untuk memasak.

Dream - Setiap negara mempunyai makanan khas yang otentik. Keunikan bahan atau cara memasaknya kerap membuat penasaran dan jadi daya tarik.

Seperti metode memasak di salah satu daerah di Islandia, Laugarvatn. Di daerah tersebut warga setempat biasanya memanggang roti dalam tanah.

Lewat Youtube channel Kyana Sue Powers , diperlihatkan proses pembuatan roti yang sangat otentik tersebut.

Lubang panas

Rupanya, memanggang roti di dalam tanah merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan masyarakat Islandia sejak beberapa abad yang lalu. Tanpa menggunakan oven, roti dipanggang dengan memanfaatkan sumber mata air panas yang muncul di area sekitar.

1 dari 5 halaman

Manfaatkan Sumber Panas Alami

Masyarakat kota Laugarvatn menemukan mata air panas baru setiap harinya. Danau yang ada di kota tersebut memiliki mata air panas yang panasnya bisa mencapai 100° celcius.

Untuk memanfaatkannya, masyarakat kota Laugarvatn membuat berbagai hidangan, salah satunya roti gandum hitam. Adapun cara memanggang roti tersebut yaitu dengan memasukan adonan ke dalam panci dengan tutup, dengan ukuran yang cukup besar.

Masak roti

Kemudian adonan dibungkus menggunakan bungkus plastik untuk melindunginya. Setelah itu, panci yang sudah ditutup dikubur ke dalam tanah dan dibiarkan selama 24 jam. Berkat air yang mendidih di bawahnya, roti akan matang dengan sempurna.

 

 

2 dari 5 halaman

Beragam Masakan

Tidak hanya roti, proses yang dinamakan ‘geothermal bakery’ ini juga dimanfaatkan untuk merebus telur dengan air mendidih yang dihasilkan sumber mata air. Makanan seperti hidangan berkuah dan kue lainnya juga sering dibuat oleh masyarakat setempat.

Kue

 

 

3 dari 5 halaman

Lihat Videonya


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: FoodNDTV

4 dari 5 halaman

Cara Tepat Simpan Roti di Lemari Es Biar Tahan Lama

Dream - Roti merupakan santapan praktis yang bisa dimakan kapan pun. Bukan hanya untuk sarapan, tapi juga mengganjal perut saat siang atau pun malam. Sahabat Dream mungkin sering menyetok roti di rumah, tapi seringkali tak tahan lama.

Dalam hitungan hari, roti sudah ditumbuhi jamur, biasanya berwarna hitam. Dalam kondisi tersebut, sebaiknya roti tak dikonsumsi karena bisa berbahaya bagi kesehatan. Lalu bagaimana caranya agar roti tahan lama dan tak mudah berjamur?

Bahaya Sering Makan Roti Untuk Kesehatan

“ Jika berencana untuk memakan roti dengan cepat, dapat menyimpannya di meja dapur. Tetapi jika ingin memakannya nanti, dapur hangat dan lembap, dan terutama jika roti buatan sendiri, sebaiknya didinginkan untuk mencegah pertumbuhan jamur," kata Margarethe A. Cooper, PhD, asisten profesor Food Safety Education di University of Arizona, Amerika Serikat.

 

5 dari 5 halaman

Pengaruh Memasukkan Roti di Lemari Es

Seorang ahli gizi dan profesor di New York University, Lisa Young, menjelaskan bahwa suhu dingin di lemari es menyebabkan pati yang ada di roti mengkristal dan mengering. Efeknya, roti akan memproduksi rasa dan tekstur yang kering.

Roti

Untuk mencegahnya, coba masukkan roti ke dalam plastik sebelum memasukkannya ke lemari es. Hal ini memperlambat proses roti berjamur. Membekukan roti adalah opsi lain untuk mencegah terjadinya basi dan munculnya mikroba pembusuk.

" Ketika mengeluarkan roti dari freezer, roti akan lebih cepat basi dibandingkan jika memasukkan roti ke dalam lemari es," kata Cooper.

Satu hal yang juga sangat penting demi keamanan pangan adalah, jika terdapat kerusakan pada roti seperti jamur berupa bintik-bintik hijau atau hitam, segara buang roti tersebut. Meskipun jamur hanya muncul di beberapa helai saja, penting untung membuang keseluruhan roti di kemasan karena khawatir akan menghasilkan racun berbahaya. Tekstur yang lengket dan berbau tak sedap merupakan tanda lain bahwa roti sudah tidak layak dimakan.


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Martha Stewart

Beri Komentar