Minuman Laksamana Mengamuk (Foto: Putu Elmira/ Liputan6.com)
Dream - Tiap daerah di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri dalam hal makanan dan minuman daerah. Seperti daerah Riau, tepatnya di Pulau Penyengat, yang punya minuman khas bernama Laksamana Mengamuk.
Minuman ini selalu membuat wisatawan yang berkunjung ke Pulau Penyengat bertanya-tanya soal asal namanya. Ternyata, sejak dahulu terdapat sebuah cerita yang berkembang di masyarakat setempat soal minuman Laksamana Mengamuk.
Nurfatilla, selaku pemandu wisata kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pulau Penyengat menyampaikan kisah di balik minuman berbahan dasar kuweni, salah satu jenis mangga.
" Ada seorang laksamana yang punya kebun kuweni. Ceritanya penjaga kebun laksamana ini membawa lari istri si laksamana," kata Nurfatilla saat ditemui di Pulau Penyengat, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Insiden istri yang dibawa lari sontak membuat sang laksamana berang. " Laksamananya marah, ditebangnya semua pohon kuweni," tambah Tilla, begitu ia akrab disapa.
Setelah semua pohon kuweni ditebang akibat kemarahan sang laksamana, masyarakat setempat kebingungan akan dibuat apa banyaknya kuweni tersebut.
" Dibuatlah minuman yang dicaampurkan gula pasir dan santan jadilah orang-orang sebutnya Laksamana Mengamuk karena cerita tadi," lanjut Tilla.
Ingin mencicipinya tapi tak bisa ke Riau? Bisa langsung membuatnya sendiri di rumah karena mudah.
" Bahan-bahannya gula pasir, santan, dan kuweni," ungkap Tilla.
Caranya santan terlebih dahulu dimasak hingga mendidih. Baru setelah itu masukka ngula pasir.
" Saat sudah agak dingin baru masukkan kuweni," tambahnya.
Hal yang sulit adalah mencari mangga kuweni, karena biasanya harus menunggu musimnya. Bisa diganti mangga jenis lain tapi rasanya akan berbeda.
Laporan Putu Elmira/ Sumber: Liputan6.com
Dream - Air tajin oleh orang dulu kerap dijadikan minuman pengganti susu. Mereka yang tak mampu membeli susu, mengolah air beras yang berwarna putih untuk dijadikan sebagai minuman bagi anak-anak.
Menurut kepercayaan, kandungan gizinya cukup tinggi. Air tajin ini didapatkan dari didihan air sesaat sebelum nasi matang.
Siapa sangka kalau olahan air beras ini kini justru jadi sajian minuman kafe.
Salah satu Kafe di kawasan Kota Tua Jakarta, menjadikan air tajin sebagai minuman favorit yang kekinian. Kafe tersebut bernama Kafe Historia Jakarta yang berlokasi tepat di sebelah Museum Sejarah Jakarta.
Kafe yang berdiri sejak 2014 itu menawarkan air tajin dalam menu andalan mereka. Minuman ini diolah dari beras yang telah diendapkan semalam lalu dimasak dan diambil sari-sarinya.
" Biasanya satu liter beras untuk lima porsi. Rasanya agak manis karena ada tambahan kayu manis dan juga sirup gula yang membuatnya berbeda," ujar Abdul Rohim, Manajer Kafe Historia, pada Liputan6.com.
Minuman air tajin menjadi menu andalan dan ciri khas tersendiri dari kafe bergaya klasik kontemporer ini. Selain untuk mempopulerkan kepada masyarakat luas, minuman yang satu ini sudah ada sejak kafe ini berdiri.
" Ingin melestarikan minuman jadul dan mengenalkannya kepada generasi muda, khususnya karena minuman ini sudah jarang dibuat oleh masyarakat," ujar Abdul.
Sahabat Dream bisa mencoba minuman air tajin dengan harga terjangkau, hanya Rp29 ribu per gelas.
Selain air tajin, ada pula menu andalan lainnya seperti sayur babanci, yakni makanan khas Betawi yang biasanya ditemui saat acara perayaan seperti acara keagamaan, lebaran, dan juga lamaran.
Advertisement
5 Tips Memilih Sabun Wajah untuk Pria, Jangan Sampai Salah
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi
Anak SMA Perlihatkan Bekal Steak Wagyu yang Disiapkan Ibu, Netizen: MBG Auto Minder
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas 2025: Panggung Inspiratif Penuh Haru dan Inovasi Pelaku Usaha Lokal
Hypophrenia, Kondisi saat Seseorang Mendadak Sedih Tanpa Alasan
Belajar Ilmu Perencanaan Keuangan dengan Komunitas Cerita Uang
Anak Muda Perlu Waspada, Varises Bukan Sekadar Masalah Penampilan Menurut Indonesian Vein Center
Futuristik Abis! Penampakan Riyadh Metro di Arab Saudi yang Telan Biaya Rp364 Triliun
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi