Courtesy The Rubens At The Palace
Dream - Warga Inggris dikenal dengan budaya minum teh yang mewah atau disebut high tea. Tak hanya sekadar disajikan dalam mug atau cangkir, tapi acara minum teh ini disiapkan secara khusus.
Penjamuannya dilakukan dengan penuh detail, termasuk kue-kue cantik yang menemaninya. Teh yang disajikan juga bukan daun teh sembarang.
Pasti dipilih yang berkualitas tinggi. Seperti yang disajikan di Rubens at The Palace, sebuah hotel di kawasan London.
Hotel ini menyajikan teh termahal di dunia, yaitu teh Golden Tips. Daun teh ditanam di dataran tinggi Sri Lanka dan dipetik langsung oleh para ahli teh dan pemetik di atas kain beludru.
Harga teh langka ini mencapai £500 atau Rp8,6 juta per teko. Nanti teh akan disajikan oleh pelayan khusus dalam cangkir-cangkir bermotif klasik. Teh ini hanya tersedia di restoran dalam Rubens at The Palace.
Pengunjung dapat menyesapnya sambil menikmati keindahan Buckingham Palace, yang memang posisinya berada persis di depan hotel.
Teh ini digambarkan minuman beraroma kuat dengan tekstur yang halus dan lembut serta sedikit beraroma buah.
Setelah dipesan, teh bakal disajikan dengan ritual khusus. Pertama, dengan menggunakan penjepit emas, daun teh bakal ditimbang secara presisi. Kemudian, teh diseduh dengan air mineral alami.
Setelah beberapa menit, teh dituangkan menggunakan perangkat dengan material perak. Waktu paling tepat meminumnya adalah sebelum mengonsumsi makanan apapun agar lidah bisa mengecap rasa asli teh dengan sempurna.
(ism, Sumber: CNN)
Dream - Perayaan Idul Fitri selalu digelar penuh tradisi dan meriah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat beberapa waktu lalu sempat menggelar acara Garebeg Sawal yang biasanya dipadati oleh para masyarakat.
Hal yang juga selalu digelar di dalam Kraton adalah Ngabekten atau sungkeman. Dalam acara ini seluruh putra-putri, kerabat dan abdi dalem Kraton, melakukan sungkem kepada Ngarso Dalem atau Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dikutip dari Kratonjogja.id, dalam Ngabekten terdapat semacam upacara minum teh. Perlengkapannya sangat klasik, berupa gelas-gelas yang merupakan peninggalan dari era Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Hampir seluruh peralatan minum teh ini berasal dari luar negeri, seperti Jerman, Perancis, Belanda.
Ada pula aturan pembuatan teh bagi Sultan. Membuat teh bagi Ngarso Dalem tak boleh sembarangan. Harus mengikuti pakem yang ada. Yaitu, mulanya air didihkan dalam ceret tembaga dan dipindahkan ke ceret khusus untuk Sultan.
Untuk menjaga suhu air, ceret tersebut tetap dipanaskan di atas bara namun tidak dikipasi agar asap tidak masuk dan mengakibatkan air minum berbau sangit. Pada Ngabekten, teh untuk Sultan akan diseduh di teko khusus berwarna merah muda dengan gambar menara.
Teh tersebut disajikan dalam nampan perak, termasuk satu set teko dari perak dengan motif bunga, set cangkir keramik warna merah muda dengan gambar wajah Sri Sultan Hamengku Buwono VII, dan sendok emas. Dalam teko-teko perak bermotif bunga tersebut disediakan air teh, susu, air putih, dan juga gula.
Penyajian minuman dan perlengkapan yang kaya ragam ini merupakan salah satu esensi baku dari sebuah upacara Kraton Yogyakarta. Di sisi lain, tradisi minum teh menjadi sarana identifikasi dan pengamanan bagi kerabat, abdi dalem tertentu, ataupun tamu undangan, yang dikenali dari alat minum yang digunakan.(Sah)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas