Peluncuran Program Ngabuburit Dan Renovasi Masjid Wall's Dung Dung (Foto: Ilman Nafi'an/Dream.co.id)
Dream - Ramadan banyak dimanfaatkan sebagai momen untuk mencari amal kebaikan. Demikian pula dengan brand es krim Wall's Dung Dung yang mengajak keluarga Indonesia untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, melalui program ngabuburit dan renovasi masjid atau mushola di Indonesia.
Head Of Marketing Ice Cream PT Unilever Indonesia, Amalia Sarah Santi mengatakan, di berbagai daerah tradisi ngabuburit banyak dilakukan di masjid atau mushola. Namun, tak sedikit kondisinya yang kurang terawat atau perlu perbaikan.
" Masjid atau mushola di Indonesia tidak hanya memiliki fungsi strategis terhadap fungsi ibadah saja, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup yang lebih madani," kata Amalia di Jakarta, kemarin.
" Oleh karena itu, Wall's Dung Dung ingin berkontribusi terhadap perawatan dan perbaikan masjid atau mushola di Indonesia melalui program Wall's Dung Dung Charity" , sambungnya.
Dalam program ini, Wall's Dung Dung bekerja sama dengan Lembaga Zakat Al-Azhar, demi tercapainya tujuan dari misi sosial yang diusung.
" Masjid atau mushola memiliki pengaruh positif bagi pembinaan masyarakat. Untuk meningkatkan fungsinya, keberadaan fisik maupun sarana prasarana Masjid atau mushola harus memiliki kenyamanan dan keamanan bagi para jamaahnya," ucap Sigit Iko Sugondo, Direktur Eksekutif Lembaga Zakat Al-Azhar.
Sigit menilai, di berbagai daerah masih banyak ditemui tempat ibadah yang kurang memadai dan bermasalah seperti bocor, terbatasnya fasilitas wudhu dan toilet, hingga papan bangunan yang reot.
Terkait dengan hal tersebut, Brand Ambassador Wall's Dung Dung, Inneke Koesherawati menceritakan pada waktu kecil sering ngabuburit di masjid tempat ia tinggal.
Ketika ngabuburit bersama teman-temannya, Inneke biasanya mendengarkan kisah-kisah nabi, mengaji, dan setelah itu bermain sampai datangnya waktu Maghrib.
" Saat bulan Ramadan, sewaktu masih kecil saya dan teman-teman biasanya mengaji di masjid, mendengarkan kisah-kisah nabi, lalu setelah itu ngabuburit main beduk untuk takbiran," ujar Inneke.
Suasana itu yang sangat dirindukan Inneke. Terlebih lagi anak-anaknya sekarang lebih sering menghabiskan waktu ngabuburit di rumah.
" Anak-anak saya sekarang kegiatan ngabuburitnya lebih banyak dilakukan di rumah. Yang mereka lakukan itu nonton televisi, atau membantu saya menyiapkan takjil favorit," kata dia.
(Ism, Laporan: Ilman Nafi'an)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak