2 Juta Pegawai Korban PHK Diharapkan Direkrut Lagi Pasca Corona

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 20 April 2020 15:24
2 Juta Pegawai Korban PHK Diharapkan Direkrut Lagi Pasca Corona
Para korban PHK juga bisa memanfaatkan program Kartu Prakerja gelombang kedua yang pendaftarannya sudah dibuka.

Dream – Pandemi virus corona membuat pemasukan perusahaan berkurang tajam. Untuk mempertahankan bisnis tetap berjalan, banyak perusahaan terpaksa menempuh jalan merumahkan atau memecat pegawai.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, berharap kondisi ini untuk sementara bisa disiasati dengan program kartu prakerja. Para korban PHK diharapkan bisa dilindungi lewat jaring sosial pengaman ini selama 4 bulan ke depan. 

Lebih jauh, Ida berharap para pekerja yang dipecat bisa dipekerjakan kembali ketika kondisi perekonomian membaik.

" Kalau kondisi normal kembali, kalau dunia usaha kembali lagi, kami harap teman-teman pengusaha mengajak kembali yang diPHK untuk kembali direkrut," kata Ida dalam diskusi virtual, dikutip dari Liputan6.com, Senin 20 April 2020.

Tak cuma korban PHK, Ida juga mengimbau perusahaan tetap mau merekrut pekerja kontrak yang terdampak pandemi Corona.

" Begitu juga dengan pegawai kontrak, kami harap bisa direkrut kembali. Kondisi kita nggak ada yang menginginkan. Teman-teman pengusaha, teman-teman pekerja, semuanya tidak menghendaki ini," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Kartu Prakerja

Pemerintah sudah menjalankan program Kartu Prakerja, meskipun tujuan prioritasnya dibalik dari meningkatkan kompetensi menjadi social safety net di tengah pandemi.

Saat ini pemerintah sudah menjalankan program kartu prakerja gelombang kedua yang pendaftarannya dimulai hari ini.  

Ida mendorong agar para pekerja memanfaatkan Program Kartu Prakerja bukan hanya dari nilai bantuannya saja. Para pekerja bisa meningkatkan kemampuannya dengan beragam pelatihannya.

" Jadi disamping social safety net, ada pelatihan yang harapannya bisa memberi kompetensi baru. Jadi setelah selesai pelatihan bisa pilih mau tetap kerja di industri atau jadi wirausaha," katanya.

Sebelumnya, data Kementerian Ketenagakerjaan per 16 April 2020 menyebutkan sebanyak 1.500.156 pekerja dari sektor formal dan 443.760 pekerja dari sektor non formal terkena PHK dan dirumahkan oleh perusahaan imbas dari adanya pandemi Corona.

Jika ditotal, hampir 2 juta orang terkena PHK dan dirumahkan perusahaan. Jumlah ini juga bahkan diprediksi akan terus bertambah.

(Sumber: Liputan6.com/Athika Rahma)

2 dari 4 halaman

Kena PHK Karena Corona, Begini 3 Tips Atur Keuangan

Dream – Virus corona membuat beberapa perusahaan memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan merumahkan sejumlah karyawan. Ini membawa kabar buruk bagi para pekerja karena harus kehilangan pekerjaan.

Dikutip dari Merdeka.com yang melansir CNBC Make It, Sabtu 18 April 2020, pengusaha pemilik merk Budgetnista dan Live Richer Academy, Tiffany Aliche, berbagi tips mengelola keuangan pasca PHK. Kala itu, dia dipecat karena krisis ekonomi pada 2009. Aliche kehilangan pkerjaannya sebagai guru.

Pertama, membuat rencana kontingensi skenario terburuk. Salah satu hal paling membantu yang dilakukan Aliche selama resesi terakhir adalah menciptakan apa yang disebutnya 'rencana kontingensi skenario terburuk'. Kontingensi adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian dan berada di luar jangkauan

 

.

Bayangkan seberapa jauh keuangan bisa jatuh karena pandemi dan petakanlah. Apa skenario terburuk? Kehilangan pekerjaan? Menghabiskan tabungan?

Kemudian tanyakan pada diri: Apa yang akan dilakukan? Mungkin kembali ke rumah orang tua atau mendapatkan teman sekamar. Atau mungkin itu berarti meminta pinjaman kepada teman dan keluarga atau mengajukan kebangkrutan.

Menyiapkan rencana permainan sebelumnya akan membuat Anda lebih percaya diri jika Anda perlu menjalankannya. " Kamu tidak ingin kebakaran terjadi, tetapi Anda harus memiliki rencana keselamatan kebakaran," kata Aliche.

3 dari 4 halaman

Uang Adalah Harta Karun

Pada saat-saat seperti ini, uang adalah harta karun. Mempertahankan modal harus menjadi prioritas. Berhentilah pada sesuatu di luar pembayaran minimum jika kehilangan pekerjaan atau sedang berjuang secara finansial.

Salah satunya dengan membayar utang dengan nominal minimum. Nasihat itu bisa terasa bertentangan dengan apa yang biasanya didengar orang Amerika, tetapi Aliche memperingatkan kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok, minggu depan atau enam bulan dari sekarang.

" Saya akan membayar minimum pada sebagian besar hutang saya dan meletakkan uang itu untuk tabungan saya. Anda juga mungkin memerlukan uang tunai tambahan untuk membayar barang-barang seperti bahan makanan atau biaya medis," kata dia.

Setelah memiliki rekening tabungan yang kuat dengan biaya hidup lebih dari enam bulan, kamu bisa menaikkan satu tingkat nominal pembayaran utang. Tetapi ini bukan waktunya untuk melihat seberapa cepat Anda dapat melunasi utang, kecuali memiliki bantal tabungan yang besar.

4 dari 4 halaman

Jangan Ragu Memangkas Pengeluaran

Jika terbiasa dengan gaya hidup mewah, setelah ini kamu harus melupakan semua itu dan memangkas semua pengeluaran. Jika kehilangan penghasilan, lakukan langkah untuk memotong semua biaya yang tidak penting.

Batalkan penggunaan TV kabel, kurangi batas pemakaian internet, dan kurangi agenda berkumpul dengan teman. Jika memiliki kartu kredit, Anda juga bisa memafaatkan layanan pemerintah tentang insentif kredit bagi pekerja terdampak corona.

Jika tidak memiliki tabungan darurat atau pekerjaan kurang stabil, kamu mungkin ingin mulai menghilangkan biaya tambahan dan hidup sederhana. Kamu hanya membayar kebutuhan dasar, seperti makan, sewa tempat tinggal, dan menabung

Beri Komentar