Indonesia Menguasai Bisnis Ekonomi Digital Di ASEAN (Foto: Shutterstock)
Dream - Industri ekonomi digital Indonesia mendadak menjadi bisnis seksi bagi kalangan investor dunia. Beberapa investor besar berani menaruh uang di sejumlah starup yang menyasar konsumen di Tanah Air.
Tren ini tak lepas dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang ternyata sudah bernilai triliunan rupiah.
Laporan Temasek, perusahaan investasi asal Singapura, menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini mencetak uang hingga US$ 40 miliar atau sekitar Rp556,6 triliun.
Dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi.
Ekonomi digital Thailand ditaksir baru mencapai US$ 16 miliar, Singapura US$ 12 miliar, Vietnam US$ miliar, Malaysia US$ 11 miliar, dan Filipina sebesar US$ 7 miliar.
" Kami melihat banyak potensi dalam ekonomi digital Indonesia. Populasi anak muda digital native yang sangat aktif menjadi faktor kunci dalam perkembangan ekonomi mereka," ujar Rohit Sipahimalani, Joint Head, Investment Group, Temasek di Google Indonesia, Jakarta, dikutip Dream dari Liputan6.com, Senin, 7 Oktober 2019.
Dalam enam tahun ke depan, atau tahun 2025, ekonomi digital Indonesia akan terus meroket hingga US$ 133 miliar. Angka itu meninggalkan pesaing terdekatnya, Thailand dengan ekonomi digital sebesar US$ 50 miliar.
Pertumbuhan sektor ekonomi digital Indonesia ditopang oleh e-commerce yang dalam empat tahun tumbuh 12,3 kali lipat menjadi US$ 21 miliar. Pada tahun 2025 pertumbuhannya bisa mencapai US$ 82 miliar.
Pertumbuhan pesat juga terjadi di bisnis ride-hailing yang pada tahun 2015 nilainya masih US$ 900 juta tetapi tahun ini mencapai US$ 6 miliar. Pada tahun 2025 diprediksi akan menjadi USD 18 miliar.
" E-commerce dan ride-hailing terutama memberikan daya yang kuat, ditambah dengan adanya kompetisi antara pemain Indonesia dan regional. Semua sektor juga mendapat untung dari tumbuhnya adopsi pembayaran digital," tulis laporan e-Conomy SEA 2019 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company.

Selain dua bisnis tersebut, Temasek juga mencatat pertumbuhan signifikan dari sektor online travel yang tumbuh dua kali lipat pada empat tahun terakhir menjadi US$ 10 miliar.
Online travel juga diprediksi tumbuh 2,5 kali lipat menjadi US$ 25 miliar.
Sementara Online media di Indonesia, seperti iklan digital, game, serta langganan musik dan video, diperkirakan masih akan menguat.
Tahun ini online media tumbuh menjadi US$ 10 miliar dan akan makin kuat menjadi US$ 25 miliar pada tahun 2025.(Sah, Liputan6.com)
Advertisement
Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi