Ilustrasi
Dream - Di tengah ekonomi yang semakin berkembang, beragam produk investasi banyak ditawarkan di tengah masyaraat. Namun perkembangan ini juga diikuti dengan tumbuhnya beragam produk riba.
Perencana Keuangan Ahmad Gozali seperti dikutip dari LAZ Al Azhar Peduli Ummat, menjelaskan orang pemakan riba ibarat orang gila kesetanan.
Penjelasan ini mengutip penjelasan Alquran Surat ayat 275. Surat itu menegangkan, " Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
Menurut Gozali, 6 contoh riba dan transaksi tidak halal dalam produk keuangan modern yang beredar saat ini muncul dalam bentuk kredit bank, tabungan/deposito bank, asuransi, penjualan ijon, saham dan pertukaran uang/emas.
Gozali mengimbau, agar masyaraat muslim mulai memberikan pilihan pada produk halal seperti reksadana syariah, bank syariah, BPR Syariah, asuransi syariah, toko emas dan listing properti.
" Jika ada kebiasaan praktek riba yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat, maka jangan dibenarkan. Ubah dan ganti ke sistem yang syar’i karena Allah sangat memurkai riba," katanya.
Sementara Direktur Eksekutif LAZ APU, Sigit Iko Sugondo, mengajak umat Islam agar meninggalkan riba dan meningkat sedekah. Seraya mengingatkan jika estafet kemisinan saat ini sudah mulai menjalar di tanah air.
" Ekonomi Islam harus menjadi solusi karena estafet kemiskinan harus dihentikan. Akidah dibangun, ukhuwah dikuatkan baru kemudian muamalah dijalankan," katanya.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
