7 Kesalahan Pemimpin yang Bersifat Merusak

Reporter : Ramdania
Rabu, 23 Desember 2015 16:16
7 Kesalahan Pemimpin yang Bersifat Merusak
Selalu menanyakan pekerjaan bawahan hampir tiap justru bisa merusak produktivitas mereka.

Dream - Para pemimpin yang tidak memiliki integritas akan menghancurkan bisnis mereka sendiri. Hari demi hari, mereka tidak melihat kesalahan yang mereka buat yang tampak jelas bagi orang lain.

Dalam banyak kasus, kesalahan itu karena ada kesenjangan dalam integritas di antara pemimpin, karyawan, dan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga meski punya potensi, pemimpin seperti itu akan menghambat karyawan dan dirinya sendiri.

" Carilah tiga hal dalam diri seseorang: kecerdasan, energi, dan integritas. Jika mereka tidak memiliki yang terakhir, tidak usah peduli." -Warren Buffet, seperti dikutip dari Entrepreneur, Rabu 23 Desember 2015.

Setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk mengasah integritasnya. Namun sering kali ada perangkap integritas yang cenderung mengecoh pemimpin yang lengah.

Dengan mempelajari perangkap berikut ini, kita semua bisa mengasah dan menjaga integritas kepemimpinan kita pada tingkat tertinggi: 

 

Klik halaman berikutnya.. 

1 dari 7 halaman

Memelihara Budaya `Kultisme`

Memelihara Budaya `Kultisme` © Dream

Dream - Kultisme adalah sifat memuja atau mengagung-agungkan diri sendiri. Jadi sangat mudah bagi para pemimpin untuk terjebak dalam dunia mereka sendiri.

Para pemimpin ini mendefinisikan peran kepemimpinan begitu kuat sehingga alih-alih mengingat bahwa satu-satunya alasan mereka ada untuk melayani orang lain, mereka mulai berpikir.

Ini dunia saya, dan kita akan melakukan semua hal dengan cara saya."

Pemimpin yang punya integritas tinggi tidak hanya menerima pertanyaan dan kritik, mereka malah mendesak untuk mendapatkan itu.

2 dari 7 halaman

Mempermainkan Tanggung Jawab

Mempermainkan Tanggung Jawab © Dream

Dream - Politikus terkenal sangat sering menolak untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka, dan pemimpin bisnis juga melakukannya. Bahkan jika ada orang melihat sedikit kesalahan seorang pemimpin (bukan jutaan), dia mati-matian menyangkalnya.

Jadi, menghindari akuntabilitas atau sifat bertanggung jawab bisa sangat merusak organisasi.

Menjadi pemimpin harus punya rasa percaya diri besar dalam membuat keputusan sendiri dan menanggung kesalahan jika gagal.

3 dari 7 halaman

Tidak punya Kesadaran Diri

Tidak punya Kesadaran Diri © Dream

Dream - Banyak pemimpin berpikir bahwa mereka merasa cukup punya kecerdasan emosional (EQ). Namun meski mahir dalam keterampilan EQ, mereka sering tidak mampu memahami diri mereka sendiri.

Mereka benar-benar buta. Ini bukan berarti bahwa mereka orang-orang munafik; mereka hanya tidak melihat apa yang orang lain lihat.

Mereka pilih kasih, sulit bekerja dengan orang lain, atau menerima kritik yang buruk. Penelitian TalentSmart melibatkan lebih dari satu juta orang menunjukkan, hanya 36% orang yang akurat dalam menilai dirinya sendiri.

4 dari 7 halaman

Komunikasi Satu Arah

Komunikasi Satu Arah © Dream

Dream - Pemimpin yang tidak punya integritas biasanya lupa bahwa komunikasi itu selalu berjalan dua arah. Beberapa mengaku mudah didekati dan diajak berdiskusi, namun pada kenyataannya mereka tidak mendengar ide atau saran dari orang lain.

Beberapa tipe pemimpin tidak menetapkan tujuan atau memberikan konteks untuk segala yang mereka perintahkan, atau tidak pernah memberikan umpan balik. Sehingga para karyawan bertanya-tanya apakah mereka dipromosikan atau dipecat.

5 dari 7 halaman

Tidak Segera Memecat Bawahan yang Buruk

Tidak Segera Memecat Bawahan yang Buruk © Dream

Dream - Entah karena merasa kasihan atau hanya karena tidak ingin ada konflik, para pemimpin kadang menghindari membuat keputusan yang benar-benar sulit. Meski tidak salah punya rasa belas kasihan, tetapi pemimpin sejati tahu bahwa itu adalah hal yang tidak tepat.

Dan pemimpin sejati memahami bahwa hal itu berdampak pada perusahaan dan seluruh tim ketika memecat seseorang.

6 dari 7 halaman

Tenggelam dalam `Tirani Urgensi`

Tenggelam dalam `Tirani Urgensi` © Dream

Dream - Tirani urgensi adalah ketika para pemimpin membuat kebijakan yang sifatnya dadakan, karena tidak adanya perencanaan yang matang serta berkesinambungan.

Mereka mengurus apa yang hanya di depan wajah mereka dan kehilangan fokus dari mengurus apa yang benar-benar penting bagi mereka - bawahannya.

Integritas sebagai pemimpin bergantung pada kemampuan untuk menghindari gangguan yang mencegahnya mengurusi bawahannya.

7 dari 7 halaman

Suka melakukan Operasi `Pekat`

Suka melakukan Operasi `Pekat` © Dream

Dream - Pemimpin yang suka melakukan Operasi 'Pekat' (Pengawasan Melekat) atau dalam bahasa kerennya micromanagement juga termasuk pemimpin yang tidak punya integritas.

Pemimpin seperti ini selalu mengawasi dan menanyakan pekerjaan bawahan hampir setiap jam. Membuat bawahan merasa kurang produktif.

Bagian penting dari integritas seorang pemimpin terletak pada memberikan kebebasan pada karyawan dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan mereka.

Beri Komentar