Ahok: Smart City Solusi Masalah Perkotaan

Reporter : Ramdania
Selasa, 9 Juni 2015 17:44
Ahok: Smart City Solusi Masalah Perkotaan
Terintegrasinya manusia dan teknologi memberikan banyak manfaat. Salah satunya menciptakan kota pintar.

Dream - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai mengelola kota yang besar dan kompleks seperti Jakarta merupakan tantangan besar. Pasalnya, begitu banyaknya penyebab dari satu masalah perkotaan.

" Kita telah melihat kasus tahunan seperti banjur yang terjadi di setiap bagian kita. Terdapat penduduk liar di tepi sungai dan dekat waduk kita; beberapa bahkan membangun rumah di tepi sungai. Kita juga menghadapi tantangan terkait birokrasi dan korupsi," ujar lelaki yang biasa disapa Ahok ini.

Menurut Ahok, salah satu cara dalam menyelesaikan masalah perkotaan yaitu dengan program Smart City. Karakteristik unik dari program Smart City adalah program ini dapat berjalan dengan baik ketika masyarakat membantu memetakan permasalahan lewat aplikasi mobile, yang dapat mendukung pemerintah daerah dalam mengelola permasalahan dan menyediakan data yang berharga dalam pengambilan keputusan.

" Sangat penting untuk tidak hanya membicarakan permasalahan, tapi menciptakan solusi yang efektif. Program Smart City kami telah menunjukkan bagaimana orang-orang bisa membantu kita menciptakan solusi bersama. Saat ini, kami telah mengoperasikan platform Smart City yang telah beroperasi secara penuh," ujarnya.

Saat ini, lanjut Ahok, pihaknya telah bekerja sama dengan Twitter dan Waze untuk mengumpulkan data mengenai banjir dan kemacetan lewat crowdsourcing.

" Bersama dengan penduduk kami, kita bisa memperbaiki transparansi dan melawan korupsi, Kami percaya bahwa posisi kami sebagai ibukota Indonesia akan menginspirasi kawasan lain untuk melakukan hal yang serupa," ungkapnya.

Ahok menyampaikan hal ini dalam konferensi pers ketika usai menyambut lebih dari 800 partisipan dari 45 negara pada New Cities Summit yang berlangsung di Jakarta selama 3 hari dan membuka acara tersebut.

" Kami sangat senang terhadap penyelenggaraan New Cities Summit di Jakarta tahun ini oleh New Cities Foundation yang menyoroti kota dan kesempatannya.Kami berharap diskusi ini menghasilkan perubahan yang besar untuk kota Jakarta tercinta,” jelasnya.

Sementara itu, Chairman New Cities Foundation John Rossant menilai Jakarta merupakan lokasi yang tepat untuk menyelenggaran acara New Cities Summit karena transformasi pesat yang dilakukan Ibukota Negara Indonesia tersebut.

" Transformasi pesat Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadikannya lokasi yag sangat tepat untuk menjawab periode pertumbuhan urbanisasi yang sangat pesat," jelasnya.

Jakarta terpilih sebagai tuan rumah New Cities Summit tahun ini karena telah mengalami beberapa tantangan sekaligus kesempatan yang dihadapi kota-kota metropolitan saat ini. Selama beberapa dekade terakhir, Jakarta telah menjadi pusat metropolitan terdepan di Asia. Populasi Jakarta diprediksi akan tumbuh menjadi lebih dari 40 juta jiwa pada 2050, dari 27 juta jiwa saat ini.

Tema summit kali ini adalah “ Meraih Momen Perkotaan: Kota-Kota di Pusat Pertumbuhan dan Pembangunan.” Merangkum pentingnya tren urbanisasi global.

Lebih dari 80 ahli dari berbagai sektor akan hadir sebagai pembicara termasuk Ika Lestari Aji, Kepala Departemen Perumahan Jakarta; Muhammad Yunus, Pemenang Nobel Perdamaian laureate and pendiri Grameen Bank; In Dong Cho, Direktur Jenderal Seoul Innovation Department; Anil Menon, Presiden Smart+Connected Communities dari Cisco dan Ian Neilson sebagai Wakil Walikota Eksekutif Cape Town. (Ism)

Beri Komentar