Dua Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah Menurut Mudarasah dan Ijtihad Kolektif

Reporter : Arini Saadah
Minggu, 22 Mei 2022 18:01
Dua Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah Menurut Mudarasah dan Ijtihad Kolektif
Berikut bacaan doa iftitah yang bisa diamalkan bagi warga Muhammadiyah.

Dream - Sunnah dalam sholat merupakan amalan yang bisa menyempurnakan ibadah wajib. Sholat memiliki rukun yang harus dikerjakan agar sah. Di sisi lain ada pula sunnah yang sangat dianjurkan di dalam sholat. Salah satu sunnah dalam sholat adalah membaca doa iftitah.

BACA JUGA: Iftitah latin selain Allahumma baid lengkap dengan artinya

Bacaan doa iftitah berbeda-beda dari setiap orang menurut mazhab yang diikutinya. Dari berbagai bacaan doa iftitah, terdapat doa iftitah versi Muhammadiyah.

Doa iftitah Muhammadiyah tentu saja banyak digunakan para jamaah Muhammadiyah ketika menunaikan sholat. Berhukum sunnah membuat sholat tetap sah meski seseorang lupa atau senagaj tidak membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram. 

Sebagai pengetahuan untuk Sahabat Dream, berikut adalah bacaan doa iftitah Muhammadiyah.

1 dari 2 halaman

Doa Iftitah Muhammadiyah versi Ringkas

Usai melakukan takbiratul ihram, umat Islam dianjurkan membaca doa iftitah terlebih dahulu sebelum membaca Surat Al Fatihah.

Dikutip dari gema.uhamka.ac.id, MTT PP Muhammadiyah melalui mudarasah dan ijtihad jama’i (ijtihad kolektif) memilih dua bacaan doa iftitah Muhammadiyah untuk dibaca dalam sholat.

Doa yang akan dipaparkan di bawah ini dianggap lebih kuat dan berderajat shahih menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (MTT PP) Muhammadiyah.

Adapun bacaan doa yang pertama adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ

Allahumma baa’id bainii khathayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danasi. Allahummaghsil khathayaaya bil maa-i wats tsalji wal baradi.

Artinya:

“ Wahai Allah Jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.”

2 dari 2 halaman

Doa Iftitah Muhammadiyah versi Kedua

Selain bacaan doa di atas, ada pula bacaan doa iftitah Muhammadiyah yang boleh dibaca yaitu:

وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (وََأَنَا مِِنَ الْمُسْلِمِينَ)، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ لِى إِلاَّ أَنْتَ أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Menurut MTT PP Muhammadiyah melalui mudarasah dan ijtihad jama’i (ijtihad kolektif), bahwa alternatif pertama yaitu doa “ Allahuma baid baini dst…” secara kualitas periwayatan lebih sahih yaitu riwayat Imam Bukhari, Muslim dan lainnya dari Abu Hurairah ra sekaligus lebih ringkas dibandingkan dengan alternatif kedua.

Akan tetapi, doa iftitah Muhammadiyah yang berbunyi “ Wajjahtu wajhiya dst…” dapat pula dijadikan sebagai alternatif kedua karena dalil yang digunakan termasuk hadis sahih riwayat Muslim dan lainnya.

Hingga kini, kedua bacaan doa iftitah Muhammadiyah di atas belum pernah diubah dengan keputusan yang memiliki kekuatan yang sama berdasarkan Musyawarah Nasional Tarjih. Maka dari itu, kedua doa tersebut dapa dijadikan pedoman bagi warga Muhammadiyah untuk diamalkan dalam setiap sholat.

Beri Komentar