4 Kawasan di Dunia Incaran Devisa Mendag Zulhas di Kala Negara Maju Resesi

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 27 Oktober 2022 17:48
4 Kawasan di Dunia Incaran Devisa Mendag Zulhas di Kala Negara Maju Resesi
Walaupun kondisi ekonomi tertekan terutama di negara-negara barat, ada peluang yang menurutnya selama ini belum terlihat.

Dream - Ancaman resesi ekonomi yang membayangi negara-negara besar dunia di tahun 2023 diantisipasi pemerintah dengan mencari strategi sumber devisa baru. Menganggapnya sebagai sebuah peluang, ekonomi negara maju dunia seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) yang melambat akan disiasati dengan mencari pasar baru yang potensial.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menuturkan ada peluang yang selama ini cukup besar dan baru terlihat ketika resesi menekan perekonomian negara-negara barat.

“ Buat kita resesi ini juga menjadi peluang," ujar Menteri yang biasa disapa Zulhas itu kepada media seusai acara Konferensi Maju Digital di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.

Di saat perekonomian dunia, khususnya negara barat, melambat, Mendag menilai Asia Selatan ternyata memiliki potensi besar berupa populasi penduduk yang mencapai 1,5 miliar.

" Uangnya ada. Yang selama ini kita nggak liat. Afrika 1 miliar orang, uangnya ada bisa beli, kita nggak lihat,” ujarnya.

1 dari 3 halaman

Selain Afrika, Indonesia juga melihat ada peluang ekonomi dari negara-negara Timur Tengah yang tidak terancam resesi karena kekayaan minyaknya. Negara-negara tersebut bisa menjadi tujuan ekspor para pengusaha di Indonesia. 

“ Nah sekarang kita serbu dong (ekspor) Timur Tengah. Timur tengah kan minyak nggak resesi dia,” lanjutnya.

Begitu pula dengan Afrika yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang aman dari resesi.

Dengan potensi dan kekayaan alam yang dimilikinya, Mendag menilai Indonesia bisa memanfaatkan ekspor ke negara di Afrika hingga Eropa Timur di tengah ancaman resesi negara maju.

“ Afrika (punya) sumber daya alam, uangnya ada. Nah makanya kita masuk ke Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur,” jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Sepertiga Dunia Hadapi Ekonomi Sulit 4 Bulan Lagi, Bagaimana Indonesia?

Dream - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sepertiga negara di dunia akan menghadapi tekanan ekonomi yang tinggi dalam 4-6 bulan ke depan. Kondisi ini diakui telah menjadi kekhawatiran dan perhatian banyak negara.

“ Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan kedepan,“ kata Sri Mulyani di Washington DC, Amerika Serikat dalam akun instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu, 12 Oktober 2022.

Tekanan ekonomi yang dihadapi sejumlah negara itu dipicu beban utang yang tinggi, lemahnya fundamental makro ekonomi dan isu stabilitas politik. Tak hanya di negara maju, kondisi ini juga bakal dihadapi di negara berkembang. 

   

3 dari 3 halaman

Meskipun ekonomi dunia sedang dilanda kecemasan, Sri Mulyani menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva yang ditemuinya saat itu. 

“ Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, ditengah kondisi dunia yang berat,” kata Sri Mulyani.

"  Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy!
(Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," lanjut Sri Mulyani.

Kedua sosok wanita yang berteman sejak lama ini sependapat bahwa ancaman resesi yang dihadapi dunia memerlukan mekanisme mitigasi risiko agar kekhawatiran yang dirasakan dunia tak terjadi.

Mekanisme mitigasi risiko tersebut diharapkan dapat diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang.

“ Untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam,” ungkap Sri Mulyani.(Sah)

Beri Komentar