Anjuran Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha, Inilah Dalil dan Hikmah di Baliknya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 8 Juni 2022 13:01
Anjuran Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha, Inilah Dalil dan Hikmah di Baliknya
Anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha bertujuan agar nantinya bisa menikmati hewan kurban.

Dream – Menjelang Idul Adha ada beberapa hal yang biasanya dipersiapkan oleh umat Islam. Selain mempersiapkan hewan yang akan dikurbankan, tak lupa juga untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunah yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Meskipun ibadah tersebut tidak diwajibkan, namun di balik pelaksanaannya terdapat keutamaan, hikmah, dan manfaat yang bisa umat Islam dapatkan.

BACA JUGA: Amalan Yang Dilakukan Sebelum Sholat Idul Adha

Salah satu sunah saat Idul Adha adalah tidak makan sebelum sholat Idul Adha. Ini kebalikan saat sahabat Dream menjalankan sholat Idul Fitri yang disunahkan untuk makan terlebih dahulu. Ya, sholat Idul Adha memang dilaksanakan lebih pagi dibandingkan dengan sholat Idul Fitri.  Hal itu karena setelah sholat akan segera dilakukan penyembelihan pada hewan kurban yang nantinya daging itu akan dibagikan kepada masyarakat.

Lalu, apa alasannya tidak boleh makan sebelum sholat Idul Adha? Dan adakah dalil yang menjadi landasannya? Nah, berikut adalah penjelasannya secara lebih lengkap sebagaimana dirangkum Dream melalui rumaysho.com.

1 dari 2 halaman

Dalil Anjuran Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha

Dalil Anjuran Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha

Hadirnya anjuran dalam Islam tentunya memiliki landasan yang bisa memperkuat sekaligus menjadi bukti bahwa hal itu dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Bahkan juga turut menjelaskan tentang keutamaan di balik pelaksanaan anjuran tersebut. Begitu juga dengan anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha.

Seperti dikutip dari rumaysho.com, berikut adalah dalil dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352.Syaikh Syu’aib  Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kemudian Ibnu Qudamah rahimahullah berkata sebagai berikut:

قال أحمد: والأضحى لا يأكل فيه حتى يرجع إذا كان له ذبح، لأن النبي صلى الله عليه وسلم أكل من ذبيحته، وإذا لم يكن له ذبح لم يبال أن يأكل. اهـ.

Artinya: Imam Ahmad berkata: “ Saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan qurban. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dari hasil sembelihan qurbannya. Jika seseorang tidak memiliki qurban (tidak berqurban), maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum shalat ‘ied.” (Al Mughni, 2: 228).

Lalu Ibnu Hazm rahimahullah berkata sebagai berikut:

وإن أكل يوم الأضحى قبل غدوه إلى المصلى فلا بأس، وإن لم يأكل حتى يأكل من أضحيته فحسن، ولا يحل صيامهما أصلا

Artinya: Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat ‘ied di tanah lapang (musholla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan qurbannya, maka itu lebih baik.  Tidak boleh berpuasa pada hari ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) sama sekali.” (Al Muhalla, 5: 89).

Melalui penjelasan dari hadis Imam Ahmad yang dinukilkan dari Ibnu Qudamah, sunah untuk tidak makan sebelum sholat Idul Adha hanya diberlakukan kepada orang yang memiliki hewan kurban. Dengan maksud nantinya ia bisa mengonsumsi makanan dari hasil sembelihannya nanti. Sedangkan bagi orang yang tidak memiliki hewan kurban, maka hal tersebut tidaklah berlaku.

Selain itu, umat islam juga diharamkan untuk melakukan ibadah puasa di hari raya, salah satunya saat Idul Adha. Hal tersebut berdasarkan kesepakatan atau ijma para ulama. Melalui hadis di atas ada dijelaskan untuk tidak makan sementara waktu dan hal tersebut bukanlah berniat untuk melakukan puasa dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

2 dari 2 halaman

Hikmah Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha

Hikmah Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha

Setelah mengetahui dalil tentang anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha, lalu apakah hikmah di baliknya? Hikmah di balik anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha adalah agar nantinya hewan kurban yang sudah dipersiapkan bisa langsung dilakukan penyembelihan lalu bisa dinikmati secara bersama-sama setelah mengerjakan sholat ied.

Bisa sahabat Dream lihat dalam acara hari raya Idul Adha setiap tahunnya, terutama di Indonesia biasanya ada daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dan ada juga yang diolah secara bersama dan dikonsumsi bersama.

Hikmah tentang anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha pun juga dijelaskan oleh Ibnu Qudamah rahimahullah berikut:

وَلِأَنَّ يَوْمَ الْفِطْرِ يَوْمٌ حَرُمَ فِيهِ الصِّيَامُ عَقِيبَ وُجُوبِهِ ، فَاسْتُحِبَّ تَعْجِيلُ الْفِطْرِ لِإِظْهَارِ الْمُبَادَرَةِ إلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى ، وَامْتِثَالِ أَمْرِهِ فِي الْفِطْرِ عَلَى خِلَافِ الْعَادَةِ ، وَالْأَضْحَى بِخِلَافِهِ .وَلِأَنَّ فِي الْأَضْحَى شُرِعَ الْأُضْحِيَّةُ وَالْأَكْلُ مِنْهَا ، فَاسْتُحِبَّ أَنْ يَكُونَ فِطْرُهُ عَلَى شَيْءٍ مِنْهَا .

Artinya: Idul Fithri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan.  Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan perintah makan pada Idul Fithri (sebelum shalat ‘ied) adalah untuk membedakan kebiasaannya berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyari’atkan memakan dari hasil qurban. Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum shalat ‘ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut.” (Al Mughni, 2: 228).

Beri Komentar