Arab Saudi Buka Peluang Indonesia Bangun Kereta Bawah Tanah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 24 Maret 2017 14:29
Arab Saudi Buka Peluang Indonesia Bangun Kereta Bawah Tanah
Rencananya, kereta bawah tanah ini dibangun di Madinah.

Dream – Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, ke Indonesia, telah menghasilkan 11 kesepakatan kerja sama kedua negara. Kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan investasi, ditindaklajuti secara intensif.

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Perdagangan yang diterima Dream, Jumat 24 Maret 2017, Konsulat Jenderal RI (KJRI) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Jeddah, telah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen)  Madinah Almunawaroh Development Authority (MDA), Ibrahim bin M. Al-Khaleel, terkait kerja sama tersebut.

“ Sekjen MDA menyambut baik peluang kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan investasi dengan Indonesia pasca kunjungan Raja Salman ke Indonesia beberapa waktu lalu,” kata Konsul Jenderal RI Jeddah, M. Hery Saripudin.

Dia mengatakan, Indonesia punya potensi sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan professional untuk mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, seperti transportasi, konstruksi, hospitality, perumahan, dan perhotelan. Arab Saudi membuka peluang bagi Indonesia untuk menggarap proyek di Madinah. Salah satunya adalah kereta api bawah tanah.

“ RI diberi peluang untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek pembangunan di Madinah, termasuk mega proyek pembangunan jalur kereta api bawah tanah,” kata dia.

Pembangunan jalur kereta dalam kota ini akan menghubungkan jalur kereta cepat Al-Haramain dari Bandara Internasional Madinah-Haramain (Masjid Nabawi)-Masjid Quba. Jalur kereta ini mayoritas dibangun di bawah tanah dan sebagian kecil muncul di permukaan tanah agar memudahkan dan menjamin kelancaran transportasi jemaah haji dan umroh melaksanakan ibadah dan ziarah di Madinah.

Kepala ITPC Jeddah, Gunawan, menambahkan, mega proyek ini masih dalam tahap studi kelayakan, perencanaan, dan desain yang dikerjakan konsorsium perusahaan terbesar Korea Selatan yaitu Hyundai, LG, dan Samsung, dengan dana investasi sebesar US$4 miliar (Rp53,32 triliun).

Selain itu, Pemerintah Madinah juga sedang mengembangkan perumahan untuk jamaah haji dan umroh sebesar US$6 miliar (Rp79,98 triliun) yang dikerjakan berdasarkan skema pembiayaan public private partnership.

“ Peluang ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek perkeretaapian di Arab Saudi. Indonesia mempunyai industri perkeretaapian (PT Industri Kereta Api/INKA) yang bergerak di bidang konstruksi rel kereta, gerbong kereta api penumpang dan barang, serta suku cadang yang sudah menembus pasar internasional,” kata Gunawan.

Selain INKA, Indonesia juga memiliki PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang juga mempunyai kemampuan di bidang jasa pemeliharaan dan perawatan perkeretaapian. Sistem perkeretaapian Indonesia juga didukung industri sinyal dan telekomunikasi yang andal yang dikerjakan PT LEN (Persero).

“ Sekjen MDA Ibrahim juga menyambut baik potensi kerja sama di bidang pengiriman tenaga profesional di bidang perhotelan dan hospitality,” kata dia.

Beri Komentar