Provinsi Simiyu, Tanzania, Mengundang Investor Indonesia Untuk Tanam Modal Di Sana. (Foto: Kedubes Indonesia Untuk Tanzania)
Dream – Provinsi Simiyu, Tanzania, menawarkan kemudahan investasi bagi pengusaha Indonesia. Daerah ini membuka peluang kerja sama di bidang tekstil, pembangunan infrastruktur, hotel, dan pupuk.
Di sektor perhotelan, misalnya, investor Indonesia bisa mendirikan hotel untuk turis yang ingin berwisata ke Taman Nasional Serengiti.
Dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar Indonesia untuk Tanzania, Selasa 26 Juni 2018, Dubes Indonesia untuk Tanzania, Ratlan Pardede, mengatakan Indonesia membuka pintu kerja sama dengan Tanzania, misalnya untuk komoditas kapas. Indonesia juga bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Simiyu.
”Indonesia berkeinginan kuat untuk dapat meningkatkan hubungan ekonomi dengan Tanzania khususnya dengan Provinsi Simiyu seperti pada sektor kapas, infrastruktur, pupuk, perhotelan dan pertanian,” kata Pardede di Simiyu dalam keterangan tertulis yang diterima Dream.
Gubernur Simiyu, Anthony Mtaka, mengapresiasi tanggapan positifnya atas tujuan Dubes Pardede. Mtaka mengatakan, Simiyu siap menyediakan lahan bagi investor Indonesia. Tak hanya itu, lahan itu akan disediakan secara gratis.
“ Simiyu siap mendorong kehadiran investor dan perusahaan asal Indonesia, bagi mereka yang serius pemerintah daerah siap memberikan lahan secara cuma-cuma untuk pembangunan pabrik dan lainnya.” kata dia.
Dalam rangkaian kunjungan di Simiyu, Pardede juga berkesempatan melakukan kunjugan lapangan ke Alliance Ginnery, pabrik pengolahan kapas terbesar, serta UKM produsen alas kaki dan kapur tulis di Simiyu.
Dari kunjungan ke Alliance Ginnery diperoleh informasi besarnya biaya penggunaan pupuk yang dalam proses produksi. Pardede menginformasikan adanya produk pupuk organik Indonesia yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau. Mendengar informasi dari Pardede, Mtaka mengatakan pihaknya menanti kehadiran pupuk dari Indonesia.
Sekadar informasi, Simiyu merupakan provinsi yang baru berdiri di Tanzania yang memiliki akses langsung menuju Danau Victoria dan Taman Nasional Serengeti. Provinsi ini juga merupakan penghasil kapas terbesar di Tanzania.
Kapas merupakan komoditas unggulan Tanzania yang diekspor ke Indonesia. Berdasarkan data dari International Trade Center (ITC) dan UN Comtrade, tahun 2017 Indonesia mengimpor kapas dari Tanzania sebesar 6447 ton dengan nilai sebesar 8,5 juta dollar Amerika Serikat. Adapun, setengah dari produksi kapas Tanzania dihasilkan oleh Provinsi Simiyu.
Tahun ini, Provinsi Simiyu juga akan menjadi tuan rumah utama penyelenggaraan Festival Pertanian Nane-Nane. Memahami kemampuan Indonesia di bidang pertanian, Mtaka mengundang perusahaan Indonesia untuk hadir dalam festival tersebut. Festival Nane-Nane merupakan festival dan perayaan pertanian terbesar yang rutin diadakan di Tanzania.
Pardede dan Mtaka sepakat masih terdapat ruang yang besar bagi Indonesia dan Tanzania untuk meningkatkan hubungan ekonomi. Untuk itu, keduanya sepakat akan menindaklanjuti pertemuan ini secara seksama. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?