Asa Putri Penjahit ke Tanah Suci

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 17 Mei 2017 21:37
Asa Putri Penjahit ke Tanah Suci
"Sudah lama saya target umroh, sudah tulis target itu di dream list saya. Alhamdulillah diijabah," ujar Yasmin.

Dream - Tegang. Suasana itu meruap. Menjalari 48 gadis berhijab yang mematung di atas panggung. Raut kaku. Bibir mengulum senyum. Mata nyaris tak berkejap. Menyorot, tapi hampa.

Mendadak terdengar suara menggelegar. Merobek keheningan yang membungkus atrium utama pusat belanja di Jakarta Selatan itu. Inilah yang ditunggu-tunggu. Pengumuman juara Dream Girls 2017.

“ Pemenangnya dari Tangerang Selatan.” Suara itu padam seketika. Meninggalkan teka-teki baru. Orang yang lalu-lalang pun berhenti. Penasaran. Mereka turut menanti kelanjutan putusan final ini.

Suasana kembali senyap....

Beberapa kontestan menghela nafas panjang. Air muka berubah. Pipi dan bibir perlahan mengendur. Senyum tak lagi ditahan. Pundak pun sedikit turun. Tubuh-tubuh beku itu sebagian mulai bergerak. Tak lagi digelayuti kecemasan.

Tapi tidak untuk sejumlah hijaber dari wilayah yang disebut itu. Jantung mereka justru makin terpacu, berkejaran dengan nafas pendek yang memburu. Sebagian bahkan memejam mata. Melawan rasa gusar.

Dalam hitungan detik, suara dari pengeras kembali menggema. Menyebut sebuah nama. Dialah sang juara. “ Dan pemenang Dream Girls 2017, selamat untuk Alyani Yasmin.”

Tanpa dikomando, semua bersorak. Tepuk tangan membahana. Tapi di tengah riuh itu, kebingungan menggulung panggung. Semua celingukan. Pandangan menyapu seantero pentas, mencari pemilik nama yang disebut itu.

Dan semua mata tertambat pada kerumunan kecil di pojok belakang bagian kanan panggung. Tempat sejumlah kontestan merubung peserta berhijab cokelat. Mereka memeluk dan mengucap selamat pada gadis berparas ayu itu. Dialah Alyani Yasmin.

Rona cemas memudar. Berganti senyuman lepas. Yasmin berseri. Setelah bebas dari belenggu pegun, kontestan nomor 18 itu beranjak, melangkah ke tengah panggung. Dengan mata berkaca, dia terima hadiah utama ajang Dream Girls 2017. Tiket umroh gratis.

“ Rasanya mau nangis pas di panggung. Sudah lama saya target umroh, sudah tulis target itu di dream list saya. Alhamdulillah diijabah,” ujar Yasmin.

Tak mudah bagi Yasmin untuk mencapai hasil ini. Dia harus bersaing dengan hampir seribu pendaftar. Berbagai tantangan dia lalui. Mulai penulisan artikel, bergaya di runway, hingga beradu pengetahuan.

“ Saat pengumuman pemenang saya sepenuhnya pasrah, meskipun dalam hati terus berharap,” kata mahaiswi semester sepuluh itu.

Alyani Yasmin

***
Dream Girls 2017 bukan ajang pencarian bakat pertama yang diikuti hijaber yang memperdalam ilmu keperawatan di Universitas Indonesia ini. Sejak kecil, dia sudah karib dengan panggung kompetisi.

“ Aktifnya sih sejak kecil, cuma baru mulai lagi pas kuliah semester lima. Sejak itu, ada beberapa kali. Sebelumnya sudah pernah juara juga di ajang lain,” kata dia.

Yasmin datang ke panggung kompetisi bukan tanpa bekal. Bakatnya banyak. Kemampuan itu sudah diasaj sejak usia dini. “ Dari kecil suka nyanyi, dari kelas empat SD. Kalau di sekolah suka pentas nyanyi,” tutur dia.

Tak hanya olah vokal. Sejak kecil dia juga hobi modeling. Kegemaran itu ditunjang sang bunda yang pandai merancang busana. Sehingga kerap membuatkan beragam gaun untuk Yasmin.

“ Mama memang penjahit, suka bikinin baju. Terus aku diikutkan lomba fashion show,” tutur bungsu dari dua bersaudara itu. Tapi akhinrya, kesibukan di dunia akademis memaksanya vakum ikut ajang pencarian bakat.

Baru setelah duduk di bangku kuliah, dia kembali tertarik pada panggung pencarian bakat lagi. Dara yang mulai praktik di rumah sakit itu akhirnya ikut ajang Dream Girls 2017. “ Hadiah umroh jadi motivasi terbesar selain aktualisasi diri,” ucapnya.

Bagi Yasmin, tahun ini menjadi kali ke dua mengikuti ajang pencarian bakat yang digelar Dream.co.id ini. Tahun lalu, dia ikut Dream Girls 2016. Namun langkahnya terhenti sampai babak Semifinal.

“ Rasanya sedih karena waktu itu kan aku baru memulai ajang seperti ini, enggak bisa rileks di panggung, masih berantakan,” dia mengenang kegagalan pada Dream Girls 2016.

Sebelum daftar, Yasmin berulang kali menimbang. Merasa peluang menang sangat kecil. Maklum dari hampir seribu pendaftar itu akan diperas menjadi 100 Semifinalis. Kemudian diciutkan lagi menjadi separuh.

“ Dua juara dari 50 Finalis kemungkinannya sangat kecil, jadi saya berdoa saja semoga saya salah satunya yang beruntung,” kata dia.

Akhrnya, Yasmin tak ragu mendaftar lagi. Apalagi, merasa memenuhi kriteria ajang ini: hijaber inspiratif. Selama ini, syarat itu telah miliki. Melalui media sosial, dia telah menginspirasi orang.

“ Aku ingin lebih mengeksplor lagi, banyak baca, banyak nulis. Jadi aku ingin menginspirasi lagi lewat cara aku sendiri,” kata Yasmin.

Persiapan Yasmin memang matang. Pengalaman gagal tahun lalu menjadi pelajaran. Gadis 20 tahun itu all out sejak tahap pertama. Buktinya, dia menjadi peserta dengan perolehan vote tertinggi di website Dream.co.id.

Jadilah dia masuk tahap Semifinal...

Alyani Yasmin

***
Dan Sabtu 6 Mei itu, Yasmin berangkat ke Gandaria City Mall. Lokasi babak Semifinal Dream Girls 2017 digelar. Dia datang sendiri. Tanpa ditemani oleh keluarga. Berbagai tantangan dia hadapi.

Lelah, sudah pasti. Maklum, workshop dan berbagai penilaian talah diikuti hampir seharian. Namun semua terbayar saat namanya disebut bersama 49 Semifinalis lain. Dia dinyatakan masuk ke babak Final.

Tapi perjuangan belum usai. Dia harus datang lagi ke tempat itu untuk babak Final, hari berikutnya. Pagi-pagi buta pula. Sore itu, rasa penat benar-benar membekuk sekujur tubuh. Tapi dia harus pulang, untuk datang lagi keesokan hari.

Petang itu benar-benar menantang. Hujan mengguyur Jakarta sejak siang hingga malam. Dengan wajah kuyu, Yasmin keluar mal di Kebayoran itu. Mata lelah itu melihat pelataran basah. Kemacetan ibukota pun terbayang.

Tak ada pilihan. Hujan dan macet harus diterjang. Pesanlah dia ojek online. “ Rasanya mau nangis, karena sudah capek. Tapi saya jalani saja, meski belum tahu ada kesenangan apa dari Allah di balik semua ini,” kata dia.

Tiba di rumah, sudah larut. Dengan sisa tenaga, dia tambah pengetahuan. Mempersiapkan diri untuk babak Final. Literatur personal branding dan content creator dia cecap sebanyak-banyaknya. Dua topik ini memang diberikan dalam workshop Sabtu siang itu.

Minggu pagi, Yasmin sudah berada di Gandaria City Mall. Bersama finalis lain dia melakukan gladi resik. Blocking panggung. Beberapa jam dia harus naik turun pentas. Padahal letih masih mendera. Sekali salah, latihan diulang. Melelahkan...

Mejelang siang, kelar juga sesi itu. Mereka berbondong ke storage yang menjadi markas panitia. Di sana, mereka makan siang. Selain itu fitting baju dan make up sebelum perform di atas panggung.

Tibalah saat itu. Kala jarum jam menunjuk pukul tiga sore. Semua peserta sudah selesai dandan. Setelah berganti busana dan make up, mereka terlihat semakin ayu! Ah.... bikin pangling.

Di ruang seukuran lapangan basket itu, semua berkumpul. Para Finalis sudah berdiri. Mereka bersiap menuju panggung untuk babak penentuan. Sebelum ke luar, berdoa dan tos. “ Dream Girls 2017, sukses!” teriak mereka, kompak.

Seperti Finalis lain, Yasmin juta tak tahu apa yang bakal terjadi di atas panggung. Dia hanya berjalan, mengikuti arus Finalis, menuju panggung yang hanya berjarak 20 meter dari ruang make up itu.

Alyani Yasmin

Pukul tiga lewat seperempat. Final pun dibuka. Mereka dibagi dalam sepuluh kelompok. Masing-masing lima Finalis. Kecuali rombongan terakhir, hanya tiga. Karena dua Finalis berhalangan hadir. Dan Yasmin masuk gelombang ke empat.

Satu persatu Finalis dipanggil. Tibalah giliran Yasmin. Sambil menginat-ingat bab personal branding dan content creator yang dibaca semalam, dia hampiri mikrofon di bagian depan. Yasmin lebih tenang dari tahun lalu.

Tapi pikiran Yasmin mendadak buyar. Juri tidak bertanya dua perkara yang sudah dia pelajari itu. Para penilai justru bertanya seputar kosmetik lokal. Topik yang belum dia baca. “ Saya sempat bingung,” tutur dia.

Inilah yang dia takutkan. Gugup. Situasi ini pula yang membuat dia melarang keluarganya datang. Meski akhirnya mereka hadir juga sore itu. Memberi dukungan, membangkitkan semangat Yasmin.

Dalam tempo sekejap, otak Yasmin berputar. Beruntung, selama ini dia pengguna setia kosmetik lokal, sehingga pertanyaan itu bisa dia jawab dengan tuntas. “ Alhamdulillah saya bisa mengatasinya.”

Penampilan Yasmin memang beda. Meski mendapat pertanyaan tak terduga, dia sangat tenang. Nilai istimewa pun dia kantongi untuk kategori speaking. Secara look, juga plus.

Di ujung acara, namanya disebut. Menyandang gelar Dream Girls 2017 dan berhak menerima hadiah umroh gratis. “ Jadi plong, ya ampun enggak nyangka, ya Allah,” kata dia, senang.

Alhamdulillah, ternyata kejutannya umroh,” kata Yasmin yang merasa perjuangannya terbayar. Impian putri penjahit yang dirajut sejak kecil itu kini jadi nyata. 

Beri Komentar