ASEAN Masih Raja Asuransi Syariah Dunia 5 Tahun ke Depan

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 11 September 2014 15:30
ASEAN Masih Raja Asuransi Syariah Dunia 5 Tahun ke Depan
Selain ASEAN, pasar industri asuransi syariah dunia juga dikuasai oleh Arab Saudi

Dream - Industri asuransi syariah (takaful) akan terus melanjutkan mementum pertumbuhannya. Arab Saudi dan negara-negara di Asia Tenggara akan menjadi motor dari pertumbuhan ini dalam lima tahun ke depan.

Mengutip laporan terbaru Ernst and Young, Global Takaful Insight 2014, kontribusi takaful Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk (GCC) diperkirakan mencapai sekitar US$ 8,9 miliar pada 2014, naik dari sekitar US$ 7,9 miliar pada 2013.

Laporan itu memperkirakan momentum berkelanjutan dari pertumbuhan takaful masih akan mencapai dua digit pasar berkisar 14 persen antara 2013-2016. Diharapkan industri ini akan mampu menyedot dana sebesar $20 miliar pada 2017.

Pencapaian industri takaful dunia ini berlawanan dengan daya tampung berkelanjutan di pasar global keuangan Islam yang mencapai US$2 triliun.

Negara-negara anggota GCC dan ASEAN kemungkinan akan mempertahankan jalur pertumbuhan takaful paling tidak dalam lima tahun ke depan. Kondisi ini sesuai dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.

Dari wilayah Teluk, Arab Saudi menyumbang sebagian dari total kontribusi bruto takaful sebesar 77 persen, diikuti oleh Uni Emirat Arab, yang menyumbang 15 persen. Sementara negara-negara Teluk lainnya menyumbang hanya 8 persen.

Arab Saudi kemungkinan akan tetap menjadi pasar inti dari bisnis asuransi syariah, yang menyumbang sekitar setengah (48 persen) dari kontribusi global. Sementara UEA, Qatar dan baru-baru ini, Oman, terus berlomba untuk pengembangan produk takaful di Timur Tengah dan pasar Asia Barat.

" Pertumbuhan berkelanjutan yang kuat dari sektor perbankan syariah akan membantu mempertahankan kemajuan industri takaful. Negara-negara seperti UEA, Malaysia dan Indonesia, adalah pasar utama dalam memperbaiki praktik pasar, memperluas saluran distribusi dan memperkuat peraturan,” kata Direktur Senior Global Islamic Banking Center EY, Abid Shakeel seperti dikutip dari Arabnews, Kamis, 11 September 2014.

Tingkat penetrasi asuransi yang rendah, rata-rata hanya 2% di pasar Muslim, memberikan kesempatan besar dan potensi pertumbuhan untuk produk takaful, khususnya di bidang takaful keluarga dan asuransi kesehatan.

Mengingat peluang yang kuat, lingkungan pasar yang kompetitif dan reformasi peraturan yang strategis, sangat penting bahwa industri takaful membenahi tantangan utama yang dihadapi untuk mencapai ekosistem takaful yang berkelanjutan.

Beri Komentar