Dream - Bursa saham syariah belum mampu keluar dari tekanan. Masih belum munculnya sentimen positif yang diperoleh pelaku pasar membuat lantai bursa dilanda aksi jual.
Kondisi regional yang bergerak variatif juga membuat investor memilih melakukan aksi jual. Padahal di sesi kedua perdagangan, investor asing berbalik arah melakukan aksi beli. Nett buy asing melonjak sampai Rp 2,61 triliun.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) kembali turun 0,172 poin (0,10%) ke level 180,347.
Indeks bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga turun 2,417 poin (0,32%) ke level 754,829.
Transaksi perdagangan saham syariah di pertengahan pekan ini naik signifikan. Dengan 47,27 miliar saham syariah yang berpindahtangan, uang yang bergulir mencapai Rp 6,82 triliun.
Aksi jual saham menyeret 99 emiten syariah menutup perdagangan di zona merah. Sementara 100 lainnya berhasil ditutup menguat dengan 10 diantaranya merupakan bluechips syariah.
Indeks sektor pertaian dan perdagangan menjadi motor penggerak bursa dengan menguat 2,19 persen dan 1,08 persen.
Namun lantai bursa didominasi pelemahan yang dipimpin emiten pertambangan dengan koreksi 1,08 persen. Diikuti barang konsumsi 0,73 persen, dan keuangan 0,72 persen.
Dua saham kelompok Astra kembali memimpin daftar top gainer yaitu UNTR dan AALI yang naik Rp 750 dan Rp 625 per saham. Disusul LPPF Rp 400, INTP Rp 350, dan AKRA Rp 225 per saham.
Di jajajaran top losser, bertengger saham-saham unggulan syariah seperti SILO yang melemah Rp 275, PTAB Rp 225, SMGR Rp 200, INDF Rp 175, dan PTPP Rp 80 per saham.
Dari pasar keuangan, kurs rupiah sore ini bergerak menguat 27 poin (0,21%) menjadi 13.100 per dolar AS.