Masyarakat Memborong Masker Di Pasar Pramuka. (foto: Dream.co.id/Deki Prayoga)
Dream - Setelah pengumuman dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona (Covid-19), kepanikan menyerbu masyarakat. Warga Jakarta dan sekitarnya beramai-ramai memadati toko-toko alat kesehatan yang menjual masker.
Salah satunya terlihat di pusat penjualan obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Dilaporkan Liputan6.com, Selasa 3 Maret 2020, seorang warga Cakung, Lisa Pradianti, tak keberatan harga masker naik hingga 10 kali lipat. Lisa mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati.
" Mahal juga tak masalah, asal punya (masker) supaya enggak ketularan (tertular virus corona)," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta.
Lisa mengaku membeli masker untuk dipakai oleh suami yang memang sering bepergian ke luar kota karena tugas dari kantor.
Setelah membaca berita bahwa di Pasar Pramuka masih menyimpan stok masker, Lisa langsung bergegas untuk membelinya.
" (Mencari masker) buat suami. Buat saya pakai juga. Beli di mana-mana habis mas," kata dia.
Tak hanya Lisa, pemburu masker lainnya, yakni Setiawan mengaku membutuhkan masker karena terbiasa menggunakannya saat berkendara. Saat isu virus corona menyebar, dia harus rela merogoh kantong lebih dalam guna membeli salah satu yang menjadi kebutuhannya.
" Saya sudah biasa pakai masker itu, mas, yang merknya Sensi Mask, yang hijau itu. Biasa buat di motor, biar enggak kena debu," kata dia.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Pasar Pramuka yang menjajakan masker dan obat-obatan ramai dikunjungi pembeli. Lorong-lorong sempit di Pasar ini semakin sesak dengan banyaknya warga yang mencari masker. Kebanyakan dari mereka mencari masker untuk digunakan sendiri.
Sementara itu, terlihat juga tak semua toko menjual masker. Hanya beberapa kios saja yang masih memiliki stok masker.'
Harga masker di Pasar Pramuka ini berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Untuk masker tiga lapis dengan berbagai merk dijual dikisaran harga Rp300 hingga Rp350 ribu per-box dengan isi 50 buah. Sementara masker N95 dibanderol dengan harga mencapai Rp1,5 juta.
Menurut Jhony, pemilik kios di Pasar Pramuka mengatakan stok masker mulai menipis lantaran diserbu pembeli pada, Senin (2/3/2020) atau usai Jokowi mengumumkan adanya dua WNI terjangkit virus corona.
" Semalam yang ramai mas. Ini stok sudah mulai menipis. Kalau nanti malam ramai lagi, ya enggak tahu (stok habis atau tidak)," kata dia.
Menurut Jhony, kebanyakan masyarakat membeli masker biasa, seperti merk Sensi Mask yang harganya mencapai Rp 350 ribu per-box. " Yang jenis N95 sudah langka soalnya mas," kata dia.
Menurutnya, sejak awal muncul berita di China warganya terjangkit virus Corona, harga masker mulai naik di pasaran. Masker biasa yang awalnya dibanderol Rp30 ribu kini naik menjadi sekitar Rp350 ribu.
(Sumber: Liputan6.com/Fachrul Rozie)
Dream - Sejak virus Corona mewabah, penjualan masker meningkat drastis. Akibatnya, stok masker menjadi langka, harga pun jadi melangit.
Di sebuah apotek di Cikini, Jakarta Pusat, misalnya. Biasanya, masker N90 dijual seharga Rp33 ribu perkotak. Namun pada Februari silam, harganya menjadi Rp50 ribu
Malah, di beberapa online shop, harga masker bedah biasa bisa mencapai 10 kali lipat. Menurut pengamatan Dream, harga masker bedah di sejumlah online shop menembus Rp200 ribu-Rp370 ribu per boks.
(Sumber: Liputan6.com/Danar Jatikusumo)
Dream - Masyarakat dunia sedang digemparkan dengan kemunculan virus corona, tak terkecuali Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona.
Kamu bisa melindungi diri dengan `amunisi-amunisi`, termasuk asuransi kesehatan.
Asuransi siap melindungi kamu dari virus corona. Jika terjangkit corona, asuransi ini bisa mengcover biaya perawatan intensif virus corona.
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengatakan pihaknya siap memberikan pelayanan klaim untuk nasabahnya yang terjangkit virus corona.
“ Generali secara penuh akan menjamin dan menanggung pengobatan nasabah yang terinfeksi virus corona menyesuaikan ketentuan polis,” kata Edy di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 2 Maret 2020.
Begitu pula yang dikatakan oleh Vice President Head of Corporate Branding, Marketing, and Communications Sequis, Felicia Gunawan, mengatakan, penting untuk mengantisipasi biaya kalau terjadi kondisi klinis akibat segala wabah penyakit.
Pihaknya siap memberikan perlindungan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa dari kondisi klinis yang disebabkan oleh virus corona sesuai dengan ketentuan polis yang berlaku.
“ Ketika sakit apalagi telah masuk tahap kritis, biasanya biaya pengobatan yang harus dikeluarkan di rumah sakit sudah pasti sangat besar. Jika tidak memiliki asuransi kesehatan tentunya mau tidak mau kita harus merelakan uang tabungan, dana darurat, bahkan aset kita terpakai untuk berobat,” kata Felicia di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulisnya.
Manulife juga melindungi nasabahnya dari wabah virus corona. “ Kami juga mendapat banyak telepon soal apakah polis mereka meng-cover untuk perlindungan terhadap virus corona. Kami memastikan Manulife memberikan jaminan perlindungan,” kata Direktur and chief Marketing Manulife Indonesia Novita Rumgangun, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com.
Jika ingin biaya pengobatan dicover oleh asuransi, Edy mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat. Pertama, memastikan jenis penyakitnya masuk ke dalam pertanggungan polis atau tidak.
“ Untuk mempercepat proses klaim, pemegang polis harus mempersiapkan dokumen yang diperlukan, klaim tidak berada dalam `Masa Tunggu Polis`, serta menggunakan jaringan rumah sakit kami untuk cashless claim,” kata Edy.
Meskipun ada sejumlah polis yang memberikan jaminan layanan kesehatan, nasabah diminta mengutamakan upaya pencegahan untuk menghindari infeksi virus.
Sampai saat ini, yang bisa dilakukan masyarakat dalam upaya pencegahan virus corona adalah membiasakan perilaku hidup sehat seperti selalu mencuci tangan dengan air dan sabun cair, menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk, menggunakan masker, dan pergi ke dokter jika kondisi kesehatan memburuk.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair