Awas Penipuan, Ini 6 Ciri Online Shop Palsu di Instagram

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 7 Maret 2020 14:00
Awas Penipuan, Ini 6 Ciri Online Shop Palsu di Instagram
Cermati yang nomor 3, 4, dan 6.

Dream - Kini, media sosial tak hanya dijadikan wadah untuk berkomunikasi antarteman, tetapi juga sebagai lapak berjualan. Berbeda dengan e-commerce atau marketplace, jejaring sosial mana pun tak memiliki sistem keamanan untuk melindungi konsumen saat melakukan transaksi jual beli. Sehingga, tak sedikit orang yang akhirnya tertipu oleh penjual lewat media sosial.

Dikutip dari Cek Aja, Senin 9 Maret 2020, agar tidak mudah tertipu saat membeli barang melalui Instagram, ada enam ciri-ciri akun penipuan di Instagram. Pertama, feed ala kadarnya dan tidak ada testimoni. Ciri akun penipu ini paling mudah terlihat. Mereka biasanya memiliki foto profil, logo, dan feed, yang tampak ‘kurang niat’.

Misalnya, resolusi foto terlampau kecil, bahkan sampai pecah. Logo yang akan dibuat pun benar-benar sederhana, tak punya unsur estetika sedikit pun. Selain itu, akun penipu biasanya juga tidak punya testimoni dari pembeli.

Ke dua, menjual dengan harga murah. Modus lainnya adalah memasang harga lebih murah daripada harga di pasar. Hal ini dilakukan agar konsumen mudah tergiur dan tak berpikir panjang. Kalau selisih harga bisa sampai 50 persen, sebaiknya jangan langsung percaya.

1 dari 4 halaman

Tak Punya Pengikut Nyata

Ke tiga, coba kamu lihat terlebih dahulu, like atau orang yang menyukai postingannya. Jika followers-nya puluhan ribu, sementara like yang dihasilkan hanya belasan orang, tandanya akun ini tidak nyata.

Kemungkinan besar, ia membeli followers saja demi menarik perhatian orang. Dengan cara tersebut, bisa jadi akun tersebut bermodus untuk melakukan penipuan.

Akun penipu atau palsu ini juga biasanya memiliki random followers yang tidak sesuai target pasar mereka. Atau, followers-nya justru akun-akun spam dengan nama yang tidak jelas. Para penipu ini memang akan menghalalkan segala cara untuk melancarkan aksinya tersebut, demi menghasilkan pundi-pundi uang haram.

2 dari 4 halaman

Nonaktifkan Kolom Komentar

Ke empat, menonaktifkan kolom komentar bukan tanpa maksud. Akun yang satu ini bukannya malas membalas pertanyaan pembeli yang masuk.

Mereka menghindari komentar-komentar jelek dari para konsumen yang sudah menjadi korban penipuan.

Ketika kolom dimatikan, secara otomatis, konsumen tak bisa memberikan komentar dan kesulitan membuka kedok pelaku. Untuk itu, kamu perlu secara jeli, apabila melihat akun dan tanpa kolom komentar, sebaiknya kamu skip dan cari akun yang lebih bisa dipercaya.

3 dari 4 halaman

Deskripsi Bio yang Berlebihan

Ke lima, deskripsi yang berlebihan. Modus ini terlihat mencolok.

Biasanya pelaku akan memberikan deskripsi atau kata-kata yang memberikan deskripsi atau kata-kata yang mencoba meyakinkan para konsumen. Biasanya menggunakan kata-kata 100 persen asli.

Biasanya kata-kata itu sering digunakan oleh akun bodong. Akun yang serius akan lebih sederhana dan tidak berlebihan.

Sekali lagi, cobalah untuk mengecek secara teliti di bio akun. Jangan sampai terhipnotis dengan kata-kata jebakan.

4 dari 4 halaman

Tak Mencantumkan Link Marketplace

Ciri terakhir akun onlineshop yang abal-abal adalah tak mencantumkan link tokonya di marketplace. Kalau yang akun nyata, mereka akan mencantumkan link-link toko lain yang dimilikinya seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.

Hampir semua penjual yang serius memiliki toko di marketplace. Selain itu, mereka akan mencantumkan nomor secara langsung atau merekomendasikan secara langsung untuk melihat-lihat akun toko di marketplace.

Jika sampai kena penipuan di Instagram, kamu bisa langsung mengkontak polisi atau melapor ke beberapa akun yang dapat jadi media pelaporan aksi kejahatan ini. Pihak bank juga umumnya akan membekukan rekening pelaku.

Beri Komentar