Dream - Arab Saudi tengah membangun The Line, sebuah kota futuristik berbentuk gedung pencakar langit di seberang gurun dekat Terusan Suez sebagai bagian dari megaproyek Neom.
Kota ini dirancang dengan 9 juta penduduk yang akan tinggal dalam gedung pencakar langit, dengan transportasi utama menggunakan kereta super cepat untuk perjalanan 20 menit dari ujung ke ujung.
Meski konsepnya ambisius, The Line menuai kritik terutama terkait dampak lingkungan dan keefisienan matematisnya.
Gedung ini direncanakan membentang sepanjang 170 km, lebar 200 m, dan tinggi 500 m, menjadikannya lebih tinggi dari bangunan-bangunan di Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Penelitian menunjukkan bahwa ide membangun kota dalam garis lurus melintasi gurun adalah ide yang buruk. Dengan jumlah penduduk 9 juta orang, kepadatan The Line bisa mencapai 265 ribu orang per km persegi.
Kepadatannya sepuluh kali lipat dari Manhattan dan empat kali lipat dari Manila yang merupakan lingkungan perkotaan terpadat saat ini.
Rafael Prieto-Curiel, seorang peneliti kota, menyatakan kekhawatiran terkait mobilitas yang tidak efisien.
Meskipun semua fasilitas dapat diakses dalam waktu lima menit, desain memanjang The Line membuat perjalanan menjadi tidak efisien, memaksa penduduk untuk melakukan perjalanan jauh.
Pertanyaan pun muncul mengenai jumlah stasiun kereta super cepat yang diperlukan sebagai alat utama transportasi. Peneliti menyarankan setidaknya harus ada 86 stasiun agar setiap orang dapat mencapai stasiun dengan berjalan kaki.
Namun ini akan membuat kereta api berada lebih lama di stasiun, sehingga menghambat sekaligus meningkatkan waktu perjalanan rata-rata menjadi 60 menit.
Perjalanan tersebut masih lebih lama dibandingkan dengan kota Seoul saat ini. Sekira 25 juta penduduk kota itu rata-rata melakukan perjalanan kurang dari 50 menit.
Selain itu, tim peneliti dari Complexity Science Hub menyoroti konsumsi energi yang lebih tinggi pada bangunan tinggi.
Mereka mengusulkan solusi dengan mengubah desain The Line dari garis lurus menjadi lingkaran (The Circle). Dengan radius 3,3 km, perubahan ini dapat meningkatkan efisiensi mobilitas dan mengurangi jarak antarpenduduk.
Karena jarak antara dua orang hanya akan menjadi 2,9 km, dan 24% populasi akan berada dalam jarak yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Dalam skenario The Circle, jarak antara dua orang menjadi lebih dekat, meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi ketergantungan pada transportasi umum.
Perubahan ini juga dapat mengurangi konsumsi energi karena bangunan yang lebih rendah membutuhkan lebih sedikit energi.
Dengan demikian, The Line dapat diubah menjadi konsep yang lebih efisien dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan saran-saran perbaikan yang diajukan oleh para peneliti.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN