Bank Syariah BUMN Hasil Merger Akan Tawarkan Layanan Perbankan Satu Atap

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 14 Oktober 2020 12:12
Bank Syariah BUMN Hasil Merger Akan Tawarkan Layanan Perbankan Satu Atap
Produknya pun lengkap dari mikro hingga investasi.

Dream – Proses merger tiga bank syariah milik BUMN telah dimulai. Dengan penggabungan bank syariah itu, nantinya masyarakat bisa menikmati semua layanan syariah dalam satu atap.

“ Dengan kekuatan gabungan ini, masyarakat akan menikmati layanan syariah dalan satu atap,” kata Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Catur Budi Harto, dalam konferensi pers virtual, Selasa 13 Oktober 2020.

Layanan syariah yang bisa ditawarkan oleh bank syariah hasil merger ini mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, corporate, hingga investasi.

“ Harapannya, bank merger punya engine yang lebih besar dan bisa meningkatkan potensi ekonomi dan sustainable dengan jangkauan yang lebih luas,” kata dia.

Sekadar informasi, bank syariah pelat merah yang akan dimerger adalah PT BRIsyariah, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Selama proses merger berlangsung, Hery menjamin layanan operasional bank syariah tetap berlangsung seperti biasa.

“ Proses persiapan merger baru dimulai. Operasional tetap berjalan seperti biasa,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia, Sis Apik Wijayanto.

1 dari 2 halaman

3 Bank Syariah BUMN Merger, Pegawai Lama Tetap `Diangkut`

Dream – Hery Gunardi, Ketua Tim Project Management Office (PMO) penggabungan tiga bank syariah BUMN  menjamin tak akan ada pengurangan pegawai setelah proses merger selesai pada Februari 2021 mendatang.

Seperti diketahui induk usaha tiga bank syariah BUMN telah menandatangani Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah pada Senin, 12 Oktober 2020. Dokumen tersebut adalah tahap awal dari proses penggabungan PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), PT BRIsyariah Tbk, dan PT BNI Syariah menjadi satu perusahaan

(Baca: Sah! 3 Bank BUMN Syariah Sepakat Merger, Incar 10 Besar Dunia)

“ Tiga bank ini berkomitmen tidak ada pengurangan karyawan,” kata Hery dalam konferensi pers virtual, yang digelar, Selasa, 13 Oktober 2020.

 

 

Menurut Hery, semua pegawai yang saat ini bekerja di tiga bank syariah BUMN akan dipekerjakan di bank syariah hasil merger.

“ Semuanya akan menjadi satu keluarga besar," ujarnya. 

Dengan kepastian tersebut, Hery mengharapkan semua pegawai bank syariah BUMN nantinya akan bersama-sama membangun perusahaan baik dari sisi permodalan maupun aset. Tujuannya agar bank syariah hasil merger akan membawa harum nama Indonesia di kancah global dan membawa kekuatan baru di kekuatan domestik.

2 dari 2 halaman

BRISyariah Sudah Surati BEI dan OJK

Sementara itu Manajemen PT BRISyariah Tbk sebagai satu-satunya bank syariah BUMN yang berstatus perusahaan publik telah menyampaikan informasi terkait rencana merger perusahaan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam surat tertanggal Selasa, 13 Oktober 2020, Direktur Utama PT BRISyariah Tbk, Ngatari enam entitas yang terlibat dalam peleburan usaha ini telah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat sehubungan rencana penggabungan BNI Syariah, BRISyariah, dan Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah). Selain ketiga bank syariah itu, keenam pihak itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Menurut Ngatari, penggabungan usaha ini akan menjadi efektif setelah diperoleh persetujuan dari otoritas berwenang dan tetap memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing perusahaan.

Dengan perjanjian penggabungan bersyarat itu, BRISyariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity). Sementara pemegang saham BNI Syariah dan Mandiri Syariah akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan.

" Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan, balk path saat ini maupun setelah Penggabungan berlaku efektif," tulis manajemen BRISyariah dalam suratnya kepada BEI.

Beri Komentar