CEO ALAMI Group Dima Djani (Foto: Merdeka.com)
Dream - Perusahaan teknologi financial (Financial Technology/Fintech) syariah, ALAMI menginisiasi peningkatan literasi keuangan syariah dengan menghadirkan Fajr Academy untuk kalangan mahasiswa. Dibentuk sebagai tempat pelatihan dan magang, Alami berharap bisa melahirkan talenta-talenta keuangan syariah mumpuni.
CEO ALAMI Group, Dima Djani mengatakan Fajr Academy akan dipenuhi dengan pelatihan soft skill maupun hard skill dalam literasi yang menggabungkan wawasan di bidang ekonomi dan keuangan Islam serta teknologi.
“ Kami berharap dari program Fajr Academy akan lahir talenta-talenta keuangan dan teknologi berbasis syariah yang unggul dengan kreativitas, komunikatif, dan mampu berpikir kritis untuk masa depan ekonomi syariah yang lebih maju,” tutur Dima saat peluncuran Fajr Academy yang diselenggarakan secara daring pada Selasa, 20 September 2022.
Fajr Academy merupakan program pelatihan dan magang di industri keuangan Syariah. Program ini lahir atas keprihatinan ALAMI terhadap kesenjangan antara dasar pemahaman, kualitas, kebutuhan industri dan keuangan Islam di Indonesia.
Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dengan target 5.000 mahasiswa maupun fresh graduate dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Training pertama rencananya yang mulai digelar pada 1 Oktober 2022 dan seribu orang terpilih akan mengikuti soft skill bootcamp.
Nantinya Fajr Academy akan digelar dua kali selama setahun dan peserta diberi berkesempatan magang di ALAMI Group.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, menilai kehadiran Fajr Academy akan membantu pekerjaan OJK dalam memberikan literasi dan mendorong inklusi keuangan secara holistik dan lebih spesifik mengenai keuangan syariah.
Sarjito mengatakan, OJK sangat berkepentingan untuk memastikan setiap orang di Indonesia memahami literasi keuangan.
" Saya mendorong kegiatan seperti hari ini yaitu Peluncuran Fajr Academy yang pertama dan saya sungguh mengapresiasi, terutama kegiatan ini dapat mendukung Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh OJK dan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia,” tutur Sarjito.
Islamic Finance Specialist UNDP Indonesia, Greget Kalla Buana menambahkan Fajr Academy dari ALAMI bisa menjadi cara untuk mengatasi talent gap yang kerap dialami sebuah perusahaan.
Mahasiswa yang mengikuti pelatihan, menurut Greget dapat melihat lebih luas jenjang karier pada industri keuangan syariah.
“ Kehadiran Fajr Academy ini sesuatu yang ditunggu-tunggu, sebab salah satu cara untuk menutup talent gap adalah dengan project-based learning yang juga disediakan oleh Fajr Academy. Fajr Academy juga memiliki pengenalan teknologi yang penting untuk generasi muda,” tutur Greget.
Langkah ALAMI ini tak lepas dari pertumbuhan industri fintech syariah di Indonesia yang berkembang pesat. Mengutip laporan Salaam Gateway, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan jumlah fintech syariah terbanyak di dunia pada 2021 dengan jumlah 61 dari 375 fintech syariah di seluruh dunia.
Satu dari ratusan Fintech tersebut adalah ALAMI yang merupakan perusahaan keuangan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang belum lama ini meraih penghargaan dalam Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2022 sebagai the Excellence in Islamic Fintech Innovation (Fintech Syariah paling inovatif).
Didirikan 2018, ALAMI tercatat telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 UMKM di Indonesia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib