Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah menjalankan empat program Pemulihan Ekonomi Sanional (PEN) pada 2022. Presiden Joko Widodo telah menyetujui program-program tersebut.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, program pertama adalah subsisi bunga KUR sebesar 3 persen mulai Januari hingga Juni 2022. Program ini digagas karena dalam rapat bersama perbankan dan OJK menunjukkan adanya geliat pertumbuhan kredit.
Saat ini pertumbuhan penyaluran pembiayaan telah di atas 4 persen di sepanjang tahun 2021. " Ini sudah ada tanda yang posotif," kata Airlangga, dikutip dari merdeka.com, Jumat 31 Desember 2021.
Tahun ini, permintaan KUR mencapai R 23,1 triliun per bulan. Pemerintah menilai pertumbuhan ini perlu dipertahankan untuk mendorong pemulihan UMKM. Sehingga diusulkan perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama 6 bulan. Sehingga dana yang diperlukan untuk subsidi bunga sebesar Rp5,64 triliun.akhiri.
Program ke dua, pemerintah memperluas program bantuan tunai untuk pedagang kali lima (PKL) dan warung. Program ini kembali menargetkan 1 juta PKL dan warung dengan nominal bantuan Rp1,2 juta per orang.
Pemerintah juga akan memperluas target program penghapusan penduduk miskin ekstrem di wilayah pesisir dengan menarget 1,76 juta orang. Untuk kedua program terakhir, diperlukan anggaran Rp3,31 triliun. Kedua program ini akan dieksekusi dalam waktu yang singkat di semester I-2022.
" Bapak presiden juga setuju program bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung serta untuk penanganan penduduk miskin ekstrem di wilayah provinsi di 212 kabupaten/kota atau 1,76 orang," kata dia.
Ke tiga, program insentif fiskal PPN DTP untuk perumahan. Tahun 2021 program dengan anggaran Rp960 miliar ini telah terealisasi 100 persen. Airlangga pun meminta program serupa diperpanjang hingga Juni 2022. Namun diskon yang diberikan dikurangi 50 persen dari insentif yang diberikan tahun 2021.
" Besarannya dikurangi jadi yang Rp0 sampai Rp2 miliar itu itu sebesar 50 persen. Lalu Rp2 miliar - Rp5 miliar sebesar 25 persen," kata dia.
Program ini juga bisa diberikan kepada mereka yang berkontrak di depan. Sehingga diberikan waktu untuk membangun unit.
Keempat, insentif fiskal untuk PPnBM DTP untuk otomotif. Rencananya dana insentif tahun depan untuk program ini naik menjadi Rp6,58 triliun.
Lebih tinggi dari anggaran tahun ini sebesar Rp 3,46 persen dan telah terealisasi 100 persen. Namun secara teknis usulan ini masih perlu pembahasan lebih lanjut dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.
" Usulan otomotif akan terus dibahas karena ini kita masih perlu pembahasan lebih lanjut," tambah dia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur