Penasaran Dengan Penampakan Uang Kertas Pertama Di Dunia? (foto: Shutterstock/ilustrasi Uang Rupiah)
Dream – Dalam transaksi jual beli konvensional kita mengenal dua bentuk uang yaitu logam dan kertas. Biasanya uang dalam bentuk logam atau koin digunakan untuk nominal kecil sementara kertas lebih banyak diterapkan pada nominal-nominal besar.
Bicara tentang uang kertas, siapa sangka uang pertama di dunia ini ditemukan di Tiongkok. Uang kertas ini bernama jiaozi ini ditemukan di Tiongkok pada tahun 997.
Dikutip dari laman Bank Indonesia, Jumat 24 September 2021, cikal bakal uang kertas ini adalah uang terbang. Uang itu digunakan oleh pedagang kaya dan pejabat pemerintah pada pemerintahan Dinasti Tang (618-907).
Uang terbang ini adalah dokumen yang setara dengan wesel pada masa kini. Uang ini memungkinkan seseorang meyetorkan uang kepada pejabat setempat dengan imbalan kuitansi kertas. Kuitansi ini digunakan untuk menebus dengan jumlah yang sama di tempat lain.
Pada pedagang dan pejabat pada masa itu mulai meninggalkan koin-koin yang berat kepada agen yang dipercaya. Agen itu mencatat berapa banyak uang yang disimpan oleh pedagang di selembar kertas.
Kertas yang semacam surat promes—surat sanggup bayar—itu bernama jiaozi. Uang itu bisa digunakan untuk transaksi perdagangan seperti membeli barang.
Kemudian, penjual yang menerima surat promes tersebut bisa pergi ke agen dan menebus catatan untuk ditukar dengan koin. Keberadaan uang terbang pada waktu itu sangat berarti sebab mampu menyederhanakan transaksi.
Akan tetapi, surat promes ini masih diproduksi secara pribadi dan belum jadi mata uang yang sebenarnya.
Kemudian, pada Dinasti Song (960-1279), pada masa Kekaisaran Zhenzong (997-1010), uang kertas itu diciptakan. Uang kertas ini bisa ditukar dengan uang koin. Bahkan, bisa ditukar antarindividu.
Uang kertas itu pada mulanya populer. Namun, terganggu karena ada masalah inflasi setelah beberapa dekade.
Setelah beberapa dekade terganggu akibat inflasi, Jiaozi kemudian digantikan oleh catatan yang disebut " Huizi" , yang dicetak oleh Dinasti Song (960-1279 M) melalui percetakannya sendiri.
Setiap catatan berukuran kira-kira selembar kertas A4 dan dicetak dari lempengan tembaga. Dalam cetakan tersebut juga disertai dengan ancaman untuk pemalsu di bawahnya. Catatan yang dicetak itu dihiasi dengan denominasi tulisan tangan dan perangko keaslian tinta merah.
Seiring dengan penggunaan uang kertas, China juga mengalami krisis keuangan yang cukup parah. Produksi kertas telah tumbuh sampai nilainya jatuh kemudian mendorong inflasi melambung.
Akibatnya, Tiongkok menghilangkan uang kertas secara menyeluruh pada 1455. Kala itu, Negeri Tirai Bambu telah menggunakan uang kertas selama lebih dari 500 tahun. Bahkan, tidak menggunakannya lagi selama beberapa tahun sesudahnya.
Sementara itu, praktik penggunaan uang kertas di Eropa mulai populer pada abad ke-17.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan