© MEN
Dream - Seorang calon pembeli mobil mengaku kena tipu di dealer Honda MT Haryono, Jakarta. Calon pembeli bernama Yunita Sari tersebut membeberkan kisahnya ke Instagram lewat akun @_yunita_sari_, Senin 7 Maret 2022.
Penipuan itu bermula saat Yunita melihat iklan di situs jual beli pada 5 Februari 2022. Yunita menemukan iklan mobil yang dilengkapi nomor telepon sales bernama Ruhan Khan.
Yunita lantas menghubungi sales tersebut melalui WhatsApp. Setelah itu, Ruhan meminta Yunita datang ke showroom di daerah MT Haryono.
Pada Minggu 6 Februari 2022, pukul 10.00 WIB, Yunita mendatangi Honda MT Haryono. Ruhan sudah menunggunya di dalam.
Menurut Yunita, penampilan Ruhan meyakinkan sebagai sales Honda. Ruhan juga menggunakan atribut Honda lengkap, bahkan memiliki kartu nama atau ID Card.
Setelah itu Yunita diantar melihat-lihat Honda Brio hitam dan abu tua. Yunita diberikan diskon sebesar Rp10 juta untuk pembelian Honda Brio tersebut.
Setelah menyetujui untuk membeli unit tersebut, Yunita lantas mentransfer uang senilai Rp10 juta sebagai booking fee ke rekening Dedi Ashadi yang diperkenalkan sebagai supervisor karena area kasir tutup mengingat pertemuan berlangsung pada hari Minggu.
Ruhan memberikan bukti pembayaran atau kuitansi lengkap dengan cap tinta biru di dalam kuitansi itu.
Lalu keesokan harinya, 7 Februari 2022, Ruhan meminta Yunita untuk mentransfer uang lagi sebesar Rp30 juta untuk uang muka sparepart, biaya mengurus pelat bernomor khusus yang dipesan.
Menurut Yunita, Ruhan meminta uang itu dikirim ke nomor rekening supervisor sparepart agar prosesnya tidak bertele-tele sehingga unit bisa dikirim pada hari Kamis. Uang itu tidak ditransfer ke rekening dealer karena takut prosesnya menjadi lama.
Tak curiga karena ada SPK dan Kuitansi, Yunita pun mengirim uang Rp30 juta ke rekening Supervisor Sparepart bernama Dede Yusup.
Pada 8 Februari 2022, Ruhan mengirim kwitansi DP Rp30 juta, formulir diskon Rp10 juta, dan sempat meminta Yunita melunasi pembayaran pembelian mobilnya.
Ruhan meminta agar Yunita transfer Rp7 juta ke rekening Dede Yusuf dan sisa pembayaran mobil senilai Rp134 juta dikirim ke nomor rekening Honda.
Yunita kemudian mentransfer uang Rp134 juta ke rekening Honda yang diberikan oleh Ruhan. Namun ternyata uang itu ditolak karena nama dan nomor rekening penerimanya beda. " Dia bilang akan cek ke bagian admin dan finance," tulis Yunita.
Yunita juga menghubungi layanan konsumen Honda. Dia kemudian disambungkan dengan Hanni, sales Honda MT Haryono. Yunita bertanya tentang ejaan yang benar pada nama rekening penerima transfer.
" Di sini Hanni tidak tahu menahu mengenai pemesanan mobil saya," tulis Yunita. Jadilah uang pelunasan Rp134 juta itu ditransfer.
Namun setelah itu, Ruhan tidak bisa dihubungi. Ketika data dirinya diselidiki, seperti KTP dan KK, datanya tidak terdaftar dalam Dukcapil.
" Ketika mediasi pun pihak Honda MT Haryono mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card di leher palsu, kartu nama nyetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? Kemudian masalah SPK palsu yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi?" tulis Yunita dalam unggahan Instagramnya.
Kini, Yunita menanti pengembalian dana Rp134 juta yang sebelumnya dikirim untuk pelunasan ke rekening diler tersebut. Pihak Honda, kata Yunita, berjanji mengembalikannya tanggal 18 Maret 2022.
Sementara booking fee Rp10 juta dan transfer Rp37 juta selanjutnya raib begitu saja.
Menanggapi hal itu, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor sebagai agen pemegang merek, mengatakan, manajemen saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan diler Honda MT Haryono.
Pihaknya akan terus meng-update kasus tersebut agar konsumen bisa mendapat pelayanan yang terbaik dari diler-diler Honda di seluruh Tanah Air.
" Sekarang kami masih terus komunikasikan dengan dealer. Pasti pelayanan yang terbaik untuk konsumen," ujar Billy ketika dihubungi Dream pada Senin 7 Maret 2022.
Agar kasus tak terulang, Billy meminta calon pembeli lebih berhati-hati. Dia meminta untuk mengirim dana kepada rekening diler jika melakukan pembelian supaya tidak disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
" Setiap proses transaksi harus dipastikan ditransfer ke rekening dealer, sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari Sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya," tegas Billy.
View this post on Instagram
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya