Ilustrasi
Dream - Bank Indonesia (BI) melihat pariwisata syariah tanah air memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan. Jika digarap dengan serius, sektor ini dinilai mampu menggerakkan perekonomian di Indonesia.
" Minat terhadap wisata syariah harus direspons dengan pengembangan usaha wisata syariah di Indonesia, sehingga dapat turut menggerakkan perekonomian nasional," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Surabaya, Benny Siswanto, Kamis 29 Oktober 2015.
Menurut dia, industri pariwisata syariah dunia saat ini semakin meningkat. Turki dan Malaysia merupakan negara pengembang pariwisata syariah yang besar. Dan Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara yang mampu merebut " kue" industri ini.
Benny menambahkan, berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata, setidaknya ada 13 provinsi di Indonesia yang sudah siap menjadi tujuan wisata syariah, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Dengan melihat potensi wisata syariah yang besar itu, BI berharap para pelaku usaha dan perbankan turut andil mengembangkan sektor ini. " Dengan meningkatkan pengetahuan para pengusaha dan perbankan mengenai lini usaha wisata yang termasuk dalam kategori wisata syariah serta potensi pengembangan wisata syariah, diharapkan sektor ini pun akan lebih cepat berkembang."
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
