Foto: Instagram @stepankamatto
Dream - Bintang reality-TV ‘90 Day Fiance’ mendadak menjadi viral di media sosial setelah mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan ratusan juta rupiah dari hasil menjual kentutnya kepada orang asing. Sebuah video yang merinci kesibukan sampingannya saat ini memiliki 6,6 juta penonton.
" Saya pikir kentut adalah sesuatu yang sangat khusus, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, unik dan berbeda," ujar Stephanie dilansir dari Metro, Selasa, 14 Desember 2021.
Stephanie pertama kali menjelaskan di YouTubenya bahwa ide tersebut berawal ketika banyak fans ingin membeli pakaian dalam, rambut, hingga air mandinya.
Sejak itulah ia membuat saluran YouTube-nya sendiri, menulis buku, dan bahkan mendirikan situs dewasa langganan sendiri.
“ Bekerja di platform ramah-dewasa saya sendiri beberapa bulan terakhir ini telah membuat saya sangat sadar akan berbagai jenis ceruk dan pasar yang ada di luar sana,” kata Stephanie menjelaskan.
Selama bertahun-tahun, wanita berusia 31 tahun ini mengaku mendapat beberapa pesan dari lelaki dan perempuan yang ingin membeli bra, celana dalam, rambut, air mandi bekas Stephanie.
Influencer itu akhirnya beralih untuk menjual kentutnya di platform karena ia berpikir hal itu akan menjadi langkah publisitas lucu yang akan menarik banyak perhatian orang. Menurut Stephanie, dia akan mengubah perut kembung menjadi keberuntungan.
Dalam sebuah video baru-baru ini dengan hampir 20 ribu tampilan, Stephanie menjelaskan bahwa dia menghasilkan hampir Rp71 juta dalam satu minggu dari penjualannya.
Meski aneh, dalam video terbaru, Stephanie mengaku banyak orang ingin membeli kentutnya yang dijual dalam stoples. Mereka juga meminta agar wanita cantik tersebut untuk mendokumentasikan prosesnya buang gas.
Dalam videonya ia juga memperlihatkan bagaimana Stephanie bersiap untuk membuang gas dengan makan kacang, muffin protein, yogurt, telur rebus dan kadang-kadang protein shake, serta menu yang tampaknya ideal untuk kentut.
Tak hanya itu, ia juga berusaha membuat bau gasnya lebih tahan lama ketika dijual. Karena itu, dalam stoples dimasukkan pula beberapa kelopak bunga untuk menyerap baunya.
Satu toples itu dijual seharga US$1.000 atau setara dengan Rp14 jutaan. Dalam seminggu dikatakan ia bisa menjual sekitar US$50 ribu atau Rp717 jutaan.
Selain toples berisi bunga dan gas yang dikeluarkannya, ia juga mengirimkan catatan pribadi untuk pelanggan. Menurut Stephanie, para pembelinya kebanyakan adalah kolektor barang-barang aneh.