BNI Syariah Mendukung Pengembangan Ekonomi Umat Di Jawa Barat. (Foto: BNI Syariah)
Dream – PT BNI Syariah dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi umat. Kerja sama ini berada di tiga program, yaitu Pembiayaan Masjid Sejahtera (MESRA), One Village One Hafidz, dan Rumah Sehat.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan, kerja sama ini untuk mencetak wirausahawan muda. Cara ini bisa menciptakan ekosistem pengembangan kemandirian umat.
“ Melalui modal usaha yang berkelanjutan dan penguatan ZISWAF (zakat, infak, sodaqoh, wakaf), kami berharap dapat menjadi mitra bank syariah yang memberikan kontribusi positif untuk pemerintah daerah sejalan dengan komitmen kami sebagai Hasanah Banking Partner,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 14 November 2018.
Sekadar informasi, program MESRA merupakan program pembiayaan kepada masyarakat tidak mampu melalui pemberdayaan dan manajemen masjid dengan skema pinjaman. Penerima pembiayaan berkewajiban menyicil yang selanjutnya dana tersebut digulirkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan modal usaha.
Pada program One Village One Hafidzh mereka bekerjasama dengan Yayasan Daarut Tauhiid (DT) dalam penguatan karakter umat dengan tujuan mencetak generasi-generasi penghafal Quran di kota-kota di Jawa Barat di mana santri-santri binaan Daarut Tauhiid akan mengajarkan ilmu agama dan kemandirian ekonomi umat di wilayah pengembangan masyarakat di daerah Jawa Barat. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan mobil Aku Cinta Masjid program DT Peduli kerjasama BNI Syariah dengan Yayasan Daarut Tauhiid (DT).
Selain pengembangan ekonomi umat, bentuk sinergi lainnya di bidang kesehatan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, yaitu program Rumah Sehat. Program ini berupa pembangunan Rumah Sakit Dhuafa bagi masyarakat tidak mampu dengan pola kemitraan melalui fundraising di program Wakaf Hasanah.
Bentuk kerja sama lainnya yaitu program “ Masjidku Hasanahku” berupa pelatihan manajemen masjid di sepuluh kota.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Penandatanganan dilakukan bersamaan saat Grand Launching Relokasi BNI Syariah Kantor Wilayah dan Cabang Bandung di Jalan Asia Afrika No. 174, Bandung.
Dream – PT BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp306,6 miliar pada September 2018. Laba bersih ini naik 24,3 persen dari periode yang sama setahun lalu sebesar Rp246,6 miliar.
“ Pencapaian kinerja perusahaan yang positif ditunjang oleh pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas, ekspansi dana murah, serta efisiensi operasional sehingga menghasilkan profitabilitas yang optimal,” kata Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 26 Oktober 2018.
Firman mengatakan pertumbuhan laba bersih ini seiring asset perusahaan yang naik 21,5 persen pada kuartal III 2018 menjadi Rp38,9 triliun. Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya mencapai 14,2 persen.
Dari sisi pembiayaan, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) ini menyalurkan dana hingga sebesar Rp26,9 triliun atau naik 19,3 persen. Kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari konsumer sebesar Rp13,6 triliun (50,8 persen), mikro Rp1 triliun (3,8 persen), dan Hasanah Card Rp394 miliar (1,5 persen).
Sementara perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah tercatat naik 21,4 persen menjadi Rp33,5 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen.
Komposisi dana murah BNI Syariah per September 2018 masih didominasi giro dan tabungan yang mencapai 54,19 persen, tumbuh dari tahun lalu sebesar 48,70 persen.
Per September tahun 2018 rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah sebesar 3,08 persen membaik lebih rendah dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,29 persen.
“ Alhamdulillah, secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri,” kata dia.
Dream – PT BNI Syariah kembali mendapatkan penghargaan sebagai bank syariah terbaik. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) ini mendapatkan dua penghargaan yang diberikan Tempo Media Group bekerja sama dengan Indonesia Banking School.
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini mendapatkan penghargaan dalam kategori The Most Reliable Bank dan The Most Efficient Bank kategori Bank Syariah Aset di Atas Rp10 Triliun.
Dengan penghargaan itu, BNI Syariah menjadi bank syariah terbaik selama lima kali berturut-turut.
“ Penghargaan ini menjadi spirit bagi BNI Syariah untuk menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan masyarakat,” kata Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 27 September 2018.
Penghargaan untuk berbagai kategori ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada institusi perbankan yang mampu menampilkan kinerja handal karena memiliki konsistensi baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil.
Para finalis dinilai berdasarkan kepada laporan keuangan tahun 2017 dari berbagai aspek yaitu rasio permodalan, kualitas aset, efisiensi operasional perusahaan (BOPO), likuiditas, pendapatan serta keuntungan bank.
Kinerja BNI Syariah sepanjang 2017 memang cukup menggembirakan. Laba perusahaan naik 10,6 persen menjadi Rp306,68 miliar di Desember 2017. Kenaikan laba ini disokong oleh ekspansi pembiayaan, serta peningkatan fee based income dan rasio dana murah.
Aset perusahaan juga tumbuh di atas rata-rata industri dengan nilai mencapai Rp34,82 triliun atau naik sebesar 23,0 persen dari setahun sebelummya.
Sementara dari sisi bisnis, BNI Syariah menyalurkan pembiayaan Rp23,60 triliun atau naik 15,14 persen (yoy). Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan industri sebesar 15,16 persen. Sedangkan rasio Non Performing Financing (NPF) terjaga di kisaran 2,89 persen, di bawah rata-rata industri yang mencapai 4,77 persen.
Untuk komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BNI Syariah menghimpun dana Rp29,38 triliun yang didominasi dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 51,60 persen melalui kerjasama institusi, universitas, serta perusahaan fintech.
Dari sisi efisiensi, tercatat per Desember 2017 rasio BOPO dan CIR BNI Syariah di bawah rata-rata industri perbankan syariah. Rasio BOPO BNI Syariah sebesar 87,62 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 89,62 persen. Selain itu rasio CIR (Rasio Cost to Income) BNI Syariah sebesar 55,74 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 69,56 persen.
Firman mengatakan fokus di ekosistem halal menjadi salah satu langkah yang diambil untuk menggenjot kinerja BNI Syariah dengan menggandeng stakeholders dan para pelaku industri halal dalam sisi pendanaan dan pembiayaan griya, bisnis haji dan umroh, serta sinergi dengan induk dengan cara sindikasi dan supply chain financing kepada perusahaan-perusahaan BUMN.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya