Dream - Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengaku tak khawatir dengan utang Rp1 triliun yang belum dibayarkan pemerintah untuk biaya pupuk bersubsidi.
Dia menjelaskan, setidaknya dalam 4 tahun terakhir, sudah ada sekitar Rp16,6 triliun alokasi subsidi yang dibayarkan pemerintah ke perseroan. Namun, masih ada sekitar Rp 1 triliun yang belum dibayarkan.
Menurut Rahmad, pembayaran Rp16,6 triliun itu dilakukan pada 28 Desember 2023. Artinya, tambah dia, sudah hampir seluruh tagihan kurang bayar pupuk subsidi sudah dibayar oleh pemerintah.
Rahmad mengatakan, kurang bayar subsidi pupuk itu bukan berarti pemerintah tak mau membayar. Tapi ada beberapa aspek administratif yang harus dilengkapi lebih lanjut.
Kekurangan itu, tambah Rahmad, bukan karena pemerintah tidak mau membayar. Melainkan disebabkan ada dokumen lain yang harus dilengkapi untuk proses pembayaran. " Dan itu sedang kami proses," jelas dia.
Mantan bos Pupuk Kalimantan Timur (PKT) ini mengaku tak khawatir negara tidak membayar nominal tersebut. Dia kembali menegaskan kurang bayar subsidi tadi terganjal pada aspek administratif saja.
" Kami tidak pernah khawatir terhadap kemampuan dan kemauan bayar pemerintah. Pemerintah pasti bayar. Kurang bayar subsidi tertunda lebih kepada karena masalah administratif," tutur Rahmad.