20 Persen Dana Haji Akan Diinvestasikan ke Arab Saudi?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 14 Desember 2018 17:43
20 Persen Dana Haji Akan Diinvestasikan ke Arab Saudi?
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengklaim tengah mengelola dana Rp110 triliun.

Dream – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengklaim tengah mengelola dana Rp110 triliun. Dari jumlah itu, 15 hingga 20 persen dana kelola haji bisa diinvestasikan langsung. Salah satu negara yang dibidik untuk investasi dengan dana itu adalah Arab Saudi.

“ Tahun depan kami prioritaskan investasi di Arab Saudi,” kata Kepala BPKH, Anggito Abimanyu, dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 14 Desember 2018.

Anggito mengatakan, investasinya terkait dari penerbangan, hotel, sampai katering. Investasinya bersifat long term alias jangka panjang. “ Itu yang kami prioritaskan pada tahun depan. Itu yang sedang kami lakukan,” kata dia.

Pengelolaan dana haji, tambah Anggito, tiap tahun terus meningkat sekitar Rp10 triliun. Dia mnyebut dana haji bisa mencapai Rp150 triliun pada 2022. Hasil investasinya bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas haji dan biaya efisiensi haji.

1 dari 1 halaman

Wapres Usul Diinvestasikan di Infrastruktur

Sementara, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, sebagaimana dikutip Merdeka.com, mengusulkan dana haji diinvestasikan di sektor infrastruktur Indonesia.

Menurut JK, investasi BPKH tak hanya dilakukan di bidang urusan haji, tapi bidang lainnya. Kalau dilakukan di bidang perhotelan, transportasi, dan katering, itu hanya bisa dimanfaatkan selama tiga bulan saat musim haji.

Dia mengingatkan puluhan tahun silam juga pernah dilakukan investasi dana haji dengan membeli kapal. Namun, kemudian rugi karena kapalnya hanya dipakai dalam waktu tiga bulan.

" Ini yang harus serius dibicarakan, investasi jangka panjang apa yang bisa dilakukan,” kata Jusuf Kalla di Jakarta.

Jusuf Kalla menambahkan, kalau BPKH hanya menanamkan modal dalam bentuk deposito, investasinya akan kalah dari inflasi. Dia berpendapat dana haji bisa digunakan untuk membangun jalan tol atau membeli lahan sawit.

" Investasi harus lebih hati-hati. Kalau pengalaman kita investasi jangka panjang akan menambah terus. Dana haji bisa untuk beli kebun sawit di Sumatera, tol, atau listrik. Semua bisa," kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Beri Komentar