Brexit Bikin Panik, Bursa Syariah RI Gagal Naik

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 24 Juni 2016 16:20
Brexit Bikin Panik, Bursa Syariah RI Gagal Naik
Keputusan Inggris keluar dari UE membuat pasar saham dan keuangan dunia terkena imbas.

Dream - Sentimen kemenangan kubu Brexit yang membawa Inggris keluar dari Uni Eropa menjalar ke bursa saham dunia. Termasuk bursa saham syariah di Indonesia.

Pelaku pasar dihantui ketidakpastian terhadap keputusan penduduk Inggris tersebut. Alhasil mereka menahan diri melantai di pasar saham.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 1,637 poin (1,01%) ke level 160,007.

Koreksi juga dicetak indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang turun 6,060 poin (0,90%) ke level 663,943.

Keda indeks acuan saham syariah itu berbalik badan setelah pagi tadi sempat dibuka menguat. Investor tampaknya ragu mengambil posisi di tengah ketidakpastiaan seperti saat ini.

ISSI yang dibuka menguat tercatat sempat menembus level tertingginya di 162,065. Munculnya sentimen Brexit mendorong ISSI melemah dan jatuh ke level terendah 157,362.

Transaksi perdagangan saham jelang akhir pekan ini cukup aktif. Tercatat 46,56 miliar saham syariah berpindahtangan dengan dana Rp 5,42 triliun berputar di lantai bursa.

Yang mengejutkan, pemodal asing justru meningkatkan aksi beli dengan nett buy lebih dari Rp 600 miliar.

Meski transaksi naik, justru aksi jual yang mendominasi pasar dan menyeret 146 emiten syariah ke zona merah. Hanya 34 emiten ISSI yang ditutup menguat dan 47 lainnya bertahan stagnan.

Hampir seluruh indeks sektoral ditutup melemah dengan koreksi cukup tajam. Pelemahan terutama melanda saham industri aneka yang turun 3,25 persen, industri dasar 2,05 persen, dan pertanian 2 persen.

Satu-satunya indeks sektoral yang menguat adalah barang konsumsi yang naik 0,17 persen.

Top losser saham bluechips syariah kali ini dihuni AALI yang turun Rp 400, ASII Rp 250, INTP Rp 250, PTBA Rp 125, dan SMGR Rp 125 per saham.

Sementara di jajaran top gainer, bertengger saham-saham seperti LPPF yang naik Rp 375, UNVR Rp 90, AKRA Rp 75, INDF dan UNTR masing-masing Rp 50 per saham.

Beri Komentar