Batik, Salah Satu Usaha Sektor Ekonomi Kreatif. (Foto: Shutterstock)
Dream – PT BRIsyariah Tbk siap mendukung pelaku UMKM sektor ekonomi kreatif. Bank BUMN syariah pertama yang listing di bursa saham ini berharap usaha ekonomi kreatif bisa berkembang melalui pembiayaan syariah.
Harapan itu disampaikan Pimpinan Cabang BRIsyariah Cirebon, Maman Sukiman, dalam acara Keuangan Syariah UKM Kreatif yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
“ Dukungan pembiayaan dan pendanaan pelaku ekonomi kreatif kami wujudkan melalui nasabah mikro BRIsyariah,” kata Maman di Cirebon, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 21 Februari 2019.
Upaya menggaet pengusaha UMKM sudah digagas BRIsyariah salah satunya dengan Trisalea, pemilik Batik Salma. Wanita ini telah menjadi mitra BRIsyariah sejak 2004.
“ Kami support usaha batik Ibu Trisalea yang dirintis dari awal hingga berkembang pesat dan sudah terkenal di wilayah Cirebon,” kata Maman.
Wenni menambahkan 66 persen sektor usaha yang dibiayai BRIsyariah berlokasi di Jawa. Cirebon menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak pelaku ekonomi kreatif. Salah satunya di industri fesyen batik.
Kini, industri fashion batik di Cirebon semakin maju karena pemasarannya tidak lagi di gerai-gerai. Masyarakat di luar Cirebon bisa membeli produk buatan perajin Cirebon di toko-toko online.
Melihat potensi bisnis yang besar di Cirebon, BRIsyariah menawarkan produk pendanaan dan pembiayaan mikro bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Sekadar informasi, dalam acara ini, BRIsyariah mengedukasi pengelolaan keuangan syariah dan permodalan perbankan syariah di hadapan 100 orang pelaku ekonomi kreatif di Cirebon.
Dalam acara ini juga, Bekraf juga menghadirkan financial planner, Ligwina Hananto, untuk mengajarkan pelaku ekonomi kreatif tentang pengelolaan keuangan yang tepat. Pemilik Batik Trusmi Cirebon, Sally Giovani, turut memotivasi pelaku ekonomi kreatif meraih sukses.
Mereka menjelaskan jika pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi harus dipisahkan dengan membuat laporan keuangan untuk mengetahui secara pasti omzet maupun laba usaha. Menurut mereka, pelaku ekonomi kreatif mampu mengevaluasi bisnis sekaligus menentukan strategi untuk ekspansi usaha melalui laporan keuangan usaha yang tercatat dengan baik.
Program edukasi untuk pelaku bisnis UMKM ini telah dimulai Bekraf sejak 2015. Acara ini diapresiasi oleh BRIsyariah.
“ Pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan ide-ide baru dan juga informasi mengenai pengelolaan keuangan,” kata Sekretaris Perusahaan BRIsyariah, Indriati Tri Handayani.
Indriati mengatakan acara ini bisa menjadi inspirasi bisnis bagi orang-orang yang belum memulai bisnis. Terlebih, saat ini, teknologi sudah mulai berkembang dan pemasaran bisnis bisa dilakukan secara online.
“ Apalagi sudah ada Bekraf sebagai wadahnya. Kami akan membantu para pelaku industri kreatif untuk terus berkembang,” kata dia.
Indriati mengatakan pihaknya menargetkan pembiayaan usaha mikro hingga sebesar Rp3 triliun pada 2019. (Sah)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi