Tahan Dolar, Cadangan Devisa Indonesia Terkuras Rp 32 Triliun

Reporter : Syahid Latif
Senin, 7 September 2015 18:02
Tahan Dolar, Cadangan Devisa Indonesia Terkuras Rp 32 Triliun
BI melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2015 berkurang US$ 2,3 miliar menjadi US$ 105,3 miliar.

Dream - Hanya dalam rentang satu bulan, tabungan pemerintah berupa cadangan devisa terkuras US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 32,52 triliun (Kurs Rp 14.138/US$).

Sebagian besar tabungan pemerintah di bank sentral tersebut tersedot untuk membiayai upaya stabilisasi rupiah yang anjlok terhadap dollar AS.

Mengutip keterangan tertulis Bank Indonesia (BI), Senin, 7 September 2015, Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia hingga akhir Agustus 2015 berada di level 32.517.400.000.000 kurs (Rp 14.138 per dollar AS)

Level Cadev ini lebih rendah dari posisi akhir Juli 2015 sebesar US$ 107,6 miliar, atau berkurang US$ 2,3 miliar.

BI menjelaskan, perkembangan terbaru Cadev ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

" Hal tersebut sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ungkap BI.

Bank sentral melaporkan telah menghabiskan tak kurang dari Rp 233,429 triliun untuk stabilisasi rupiah lewat kegiatan operasi pasar terbuka (OPT).

Sementara tagihan bersih kepada pemerintah pusat dan kredit likuiditas mencapai Rp 545,876 triliun dan Rp 5,920 triliun.

Pemerintah dianggap sukses menahan penurunan lebih lanjut setelah mendapatkan pasokan tambahan dari kenaikan penerimaan devisa bersumber dari penerbitan Samurai Bonds.

Dengan posisi Cadev tersebut, Indonesia masih sanggup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Posisi Cadev ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Beri Komentar