Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Dalam Islam, hubungan suami istri disebut dengan jimak. Suami istri yang melakukan hubungan intim dengan baik akan bernilai pahala.
BACA JUGA: Cara mandi wajib setelah berhubungan badan serta perhatikan aturannya
Cara berhubungan suami istri sesuai sunnah yang paling utama adalah dengan membaca basmalah. Hubungan suami istri bukan sekedar kegiatan melepas syahwat saja. Namun merupakan ibadah yang melibatkan fisik sekaligus psikis.
Cara berhubungan suami istri sesuai sunnah ini secara kompleks melibatkan sentuhan, perasaan, bahasa verbal, bahasa tubuh, hingga ada dimensi kesehatan sekaligus ibadah.
Maka dari itu penting bagi umat Islam untuk mengetahui cara berhubungan suami istri sesuai sunnah. Sebab Allah memerintahkan kepada manusia untuk berhubungan intim dengan cara yang baik.
Sebab tak hanya bertujuan untuk memeroleh keturunan, berjimak juga bisa merekatkan hubungan yang harmonis dan saling membahagiakan dalam rumah tangga. Lantas bagaimana cara berhubungan suami istri sesuai sunnah? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Cara berhubungan suami istri sesuai sunnah dilakukan dengan berbagai gaya dan posisi selama tidak menyakiti salah satu pihak atau keduanya. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berikut ini:
Umar datang menemui Rasulullah SAW dan berkata: “ Wahai Rasulullah SAW, binasalah aku.” Rasulullah bertanya: “ Apa yang membinasakanmu?”. Umar menjawab: “ Aku mengalihkan tungganganku tadi malam,” Rasulullah terdiam, diam tidak menjawab apapun. Kemudian turunlah ayat:
“ Istri-istrimu adalah laksana tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki.” (QS. Al Baqarah: 223).
Rasulullah SAW pun bersabda: “ Engkau boleh dari depan atau belakang tetapi jangan ke dubur dan saat haid.”
Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Kitab Zaadul Ma'ad, posisi hubungan suami istri terbaik menurut syariat Islam yaitu suami berada di atas tubuh istri.
Posisi ini menunjukkan kepemimpinan suami atas istrinya. Sebagaimana firman Allah SWT:
“ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan.” (QS. An-Nisa’: 34).

Cara berhubungan suami istri sesuai sunnah dilakukan dengan berbagai etika. Etika berhubungan suam istri dijelaskan oleh Imam Ghazali lewat kitabnya berjudul Al-Adab fid Din.
Secara garis besar, etika dalam cara berhubungan suami istri sesuai sunnah yang dipaparkan oleh Imam Ghazali adalah sebagai berikut:
Di samping cara berhubungan suami istri sesuai sunnah seperti yang dijelaskan Imam Ghazali di atas, kamu juga perlu membuat kamar jadi senyaman mungkin. Menambahkan aroma ruangan yang menyegarkan dan menenangkan juga sangat dianjurkan. Kolaborasi antara bahasa verbal dan bahasa tubuh juga akan membuat kondisi psikis lebih baik.
Tak hanya mengetahui cara berhubungan suami istri sesuai sunnah seperti yang dipaparkan di atas, kamu juga perlu mengetahui amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum jimak. Amalan tersebut adalah sebagai berikut:
Sebelum melakukan cara berhubungan suami istri sesuai sunnah, dianjurkan untuk membaca doa agar mendapat limpahan berkah dari Allah SWT.
Doa berhubungan suami istri ini juga diterangkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berikut ini:
Bismillahil 'aliyyil 'azhim. Allahummaj'alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbi. Allahumma jannibnis syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtani.
Artinya:
" Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan padaku."
Dalam Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Ghozali, berhubungan suami istri boleh dilakukan empat hari sekali tergantung kebutuhan. Sebagian ulama ada yang mensunahkan berjimak pada hari Jumat.
Ada pula ulama yang menghukumi makruh bagi orang yang berhubungan badan pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan. Disebutkan bahwa setan akan menghadiri jimak yang dilakukan pada malam-malam tersebut.
Selain itu, ada juga ulama yang mensunahkan hubungan badan pada hari dan malam Jumat sebagai hasil tahqiq terhadap salah satu dari dua ta'wil dari sabda Rasulullah saw:
" Allah akan merahmati orang yang mencuci dan mandi (pada hari Jumat). Dan jika suami ingin berhubungan badan dengan istrinya untuk yang kedua kali, maka hendaknya ia mencuci kemaluannya."
Tak hanya itu, waktu yang dimakruhkan untuk berhubungan suami istri adalah pada awal malam sampai ia tidak tidur kecuali dalam kondisi tidak suci. Maka dari itu jika ingin tidur atau makan, hendaknya seorang muslim berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu untuk sholat.
Advertisement
Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana

Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Sempat Beri Wasiat Ingin Dimakamkan di Garut

Linksos, Komunitas yang Aktif Lindungi Hak Para Disabilitas

Seru Abis! Jajal Langsung Toyota Gazoo Racing di Sirkuit Mandalika


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Anggota DPR Kritik Respons Pemerintah Terkait Banjir Aceh dan Sumatera

Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana