Cara Menghitung Zakat Fitrah, Hukum, Lafal Niat, Contoh, dan Keutamaannya

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 5 Januari 2022 19:35
Cara Menghitung Zakat Fitrah, Hukum, Lafal Niat, Contoh, dan Keutamaannya
Cara menghitung zakat fitrah tak hanya ditunaikan dengan beras, namun bisa juga diganti dengan uang

Dream – Mengeluarkan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam khususnya bagi orang yang memiliki harta lebih atau berkecukupan hidupnya. Zakat yang sudah sangat dikenal di kalangan umat Islam adalah zakat fitrah yang ditunaikan pada bulan ramadhan sampai sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Meskipun sudah tak asing di telinga masyarakat muslim, namun masih banyak orang yang kebingungan dengan cara menghitung zakat fitrah. Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, sagum, gandum, roti dan sebagainya sesuai dengan kebiasaan masyarakat.

Di Indonesia zakat fitrah seringkali ditunaikan dalam bentuk beras sebagai makanan pokok mayoritas. Takaran zakat fitrah beras boleh pas dan boleh dilebihkan dari aturan yang berlaku yaitu 1 sha' atau setara 2,5 kg. Akan tetapi pembayaran zakat fitrah tidak boleh kurang dari takaran tersebut.

Sedangkan bagi yang kesulitan berzakat dengan beras bisa menggantinya dengan uang. Cara menghitung zakat fitrah dalam bentuk uang disesuaikan dengan harga beras 3,5 liter.

Agar lebih jelas, berikut ulasan cara menghitung zakat fitrah, hukum, bacaan niat, dan keutamaannya.

1 dari 4 halaman

Hukum Zakat Fitrah

Ilustrasi

Sebelum mengetahui tentang cara menghitung zakat fitrah, alangkah baiknya Sahabat Dream juga perlu mengetahui hukum zakat fitrah beserta hadis yang menyertainya. Zakat fitrah mulai diwajibkan saat tahun kedua Nabi SAW hijrah ke Madinah. Perintah zakat fitrah ini muncul bersamaan dengan kewajiban berpuasa bulan ramadhan. Hukum zakat fitrah adalah wajib dibayarkan seorang muslim pada akhir bulan Ramadan hingga menjelang sholat idul fitri.

Kewajiban ini sesuai dengan hadits, Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum salat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah salat Id maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud).

Zakat fitrah berlaku bagi setiap individu muslim. Zakat fitrah tidak memandang usia, meskipun masih bayi dan anak-anak, orang tua wajib menunaikan zakat fitrah mereka.

Sementara bentuk zakat yang dikeluarkan disesuaikan dengan makanan pokok yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat. Perlu diketahui, zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan harta dan menyempurnakan puasa, karena setiap harta yang dimiliki, ada sebagian hak orang lain.

2 dari 4 halaman

Bacaan Niat Zakat Fitrah

Niat merupakan i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan perbuatan. Niat adalah urusan hati, namun melafalkannya sangat dianjurkan sebab akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut. Melafalkan niat sangat berguna dalam memantapkan i'tikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Sebelum lebih jauh membahas cara menghitung zakat fitrah, kita juga perlu mengetahui bacaan niatnya.

1. Lafal Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-fitri ‘an Nafsi Fardhan Lillahi Ta’ala.

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.”

2. Lafal Niat Zakat Fitrah untuk Istri dan Anak

Berikut lafal niat zakat fitrah untuk Istri, yang dilakukan oleh suami:

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-fitri ‘An Zaujati Fardhan Lillahi Ta’ala.

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Taala.”

3. Lafal niat ayah yang masih menanggung anak laki-laki

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-fitri ‘An Waladi (sebutkan nama) Fardhan Lillahi Ta’ala.

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku ... (sebutkan nama), fardhu  karena Allah Taala.”

4. Lafal niat ayah yang masih menanggung anak perempuan

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-fitri ‘An Binti (sebutkan nama) Fardhan Lillahi Ta’ala.

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku ... (sebutkan nama), fardhu  karena Allah Taala.”

5. Lafal niat untuk diri sekaligus menanggung anggota keluarga

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-fitri Anni Wa An Jami’i Ma Yalzimuniy Nafaqatuhum Syar’an Fardhan Lillahi Ta’ala

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Taala.”

6. Lafal niat seseorang membayarkan zakat untuk orang lain yang diwakilkan

Nawaitu An Ukhrija Zakaata Al-Fitri ‘an (sebutkan nama) Fardhan Lillahi Ta’ala.

Artinya: “ Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk ... (sebutkan nama spesifik), fardhu  karena Allah Taala.”

3 dari 4 halaman

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Setelah mengetahui lafal niat untuk berbagai kondisi di atas, kini saatnya kita membahas cara menghitung zakat fitrah.

Cara menghitung zakat fitrah perlu dipahami agar sah ketika menunaikannya. Takaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan per individu adalah sebesar 1 sha’ atau setara 2,5 kg beras atau 3,5 liter beras. Takaran inilah yang akan menentukan bagaimana cara menghitung zakat fitrah.

Pastikan saat mengeluarkan zakat disesuaikan dengan jenis makanan pokok daerahnya. Jika beras adalah makanan pokok sehari-harinya, maka pastikan beras yang digunakan untuk zakat fitrah memiliki kualitas yang sama atau malah lebih baik. Sementaraitu cara menghitung zakat fitrah boleh dengan takaran pas atau bahkan dilebihkan.  Tetapi perlu diingat, cara menghitung zakat fitrah tidak boleh dikurangi.

Cara menghitung zakat fitrah tak hanya ditunaikan dengan beras, namun bisa juga diganti dengan uang. Uang yang ditunaikan untuk zakat fitrah setara dengan harga per kilogram beras.

Berikut contoh cara menghitung zakat fitrah dengan uang.

Apabila harga beras saat hendak membayar zakatf itrah adalah Rp 15.000 per kg, maka tiap individu harus membayar Rp 45.000.

Cara menghitung zakat dan membayarkannya tidak perlu dipusingkan. Karena kini sudah semakin banyak lembaga zakat yang membantu menghitung serta membayarkan kepada orang-orang yang berhak. Bahkan setiap masjid juga ada amil yang mengurus pembayaran dan pembagian zakat fitrah.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Zakat Fitrah

Ilustrasi

Membayar zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Hal itu sering dianggap sebagai salah satu bentuk amal yang paling penting. Dari sudut pandang ekonomi, zakat telah terbukti menjadi cara ideal untuk menjaga kesetaraan ekonomi dalam masyarakat. Berikut lima keutamaan zakat yang wajib diketahui umat Muslim:

  1. Menyempurnakan iman.
  2. Menghapus dosa.
  3. Menyucikan jiwa.
  4. Membersihkan harta yang dimiliki.
  5. Menjaga Kesetaraan antara si miskin dan si kaya agar tidak ada kesenjangan.
  6. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang diyakini akan mendapatkan rezeki lebih.
  7. Membayar zakat menjadi kesempatan emas untuk dapat membantu sesama.
  8. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah SWT
Beri Komentar