Tiga Pria Ini Menciptakan Sedotan Yang Bisa Digunakan Ulang. (Foto: Business Insider)
Dream – Di balik larangan ada potensi bisnis yang besar. Inilah yang diterapkan tiga orang pria Singapura saat publik mulai banyak mengurangi penggunaan sedotan listrik. Bukannya mengeluh, mereka menciptakan alat baru sekaligus mengantongi pundi-pundi uang.
Masyarakat di dunia saat ini memang tengah memerangi sampah plastik. Kamu pasti pernah mendengar imbauan untuk tak lagi menggunakan sedotan plastik.
Imbauan itu tentu membuat orang beralih menggunakan sedotan non plastik. Sayangnya produk yang ada membuat mereka jadi ribet.
Peluang inillah yang ditangkap tiga orang pria Singapura, Lim Jing Lie, Tommy Cheong, dan Kevin Yeo. Ketiga pria itu menciptakan sedotan portable. Sesuai namanya, sedotan ini tentu diciptakan praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.
Dilansir dari Business Insider, Selasa 6 November 2018, trio itu membuat reusable straw yang bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam saku. Sedotan itu sama panjangnya dengan iPhone.
Lim, Kevin, dan Tommy membuat sedotan portable dari stainless steel agar kuat. Tak hanya itu, mereka juga membubuhkan silikon di ujung sedotan agar bisa digigit-gigit oleh pengguna.
Ketika Lim mengemukakan idenya kepada Tommy dan Kevin, keduanya sangat antusias dengan ide itu. “ Mereka sangat tertarik dan tahu kapan kita harus mewujudkan keinginan yang tidak disampaikan,” kata dia.
Dari situlah, perusahaan Chew Inc lahir. Perusahaan ini mendesain sedotan itu bisa disambung-sambung dan ada wadah untuk menyimpan bagian-bagian sedotan.
Cara mengeringkannya? Pengguna cukup memutar-mutar sedotan sampai sedotan itu kering.
Pada awal bulan Oktober, Chew Inc mengumpulkan pendanaan melalui laman Kickstarter. Tujuannya, mereka bisa mendapatkan modal sebesar 20 ribu dolar Singapura (Rp217,6 juta) untuk memproduksi sedotan itu.
Yang didapatkan justru melebihi target. Mereka mendapatkan 20 ribu dolar Singapura kurang dari seminggu. Di akhir periode, mereka berhasil mendapatkan dana talangan 21.567 dolar Singapura atau sekitar Rp234,56 juta.
“ Kami percaya capaian ini merupakan pengaruh dari komunitas. Kalau tidak mendapatkan investor eksternal, produk ini tidak bisa dijual dan bisa menjadi limbah lingkungan,” kata Lim.(Sah)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?