Dream — Pendidikan berada di urutan kedua sebagai bidang yang sangat terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Digital learning kini semakin meningkat sejak pandemi Covid-19.
Hingga saat ini masih banyak universitas yang menggunakan sistem pembelajaran online / hybrid. Indonesia juga masih kekurangan banyak lulusan pendidikan tinggi seperti s2 dan s3.
Lalu masalah lainnya, banyak lulusan S1, tidak relevan dengan apa yang dibutuhkan industri saat ini. Beberapa hambatan utamanya adalah kurangnya akses terhadap informasi, kekurangan biaya, dan keterbatasan waktu.
Menjawab masalah tersebut, salah satu Universitas Negeri, Universitas Padjajaran (Unpad) meluncurkan Unpad EdEx (PT Lentera Semesta Unpad), perusahaan yang menyediakan pembelajaran eksklusif dan hasilnya nanti dapat langsung dikonversi menjadi credit earning program pascasarjana Unpad, bagi para tenaga profesional di tingkat lokal, multinasional, hingga lembaga pemerintah.
" Inisiatif ini kami luncurkan sejalan dengan cita-cita Unpad untuk bisa menjadi world-class university sekaligus menelurkan bibit SDM berkualitas untuk kemajuan ekonomi Indonesia ke depannya,” ujar Mario Nicolas, CEO Unpad EdEx pada acara Peluncuran Unpad EdEx, 23 Januari 2024 di Plataran, Senayan.
Unpad EdEx hadir sebagai respons terhadap perkembangan industri yang membutuhkan peningkatan keterampilan (upskilling) dan pemberdayaan pekerja dengan keterampilan baru (reskilling).
Materi tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktisi yang dapat segera diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Unpad EdEx menawarkan program pembelajaran online dan offline untuk seluruh jenjang. Mulai dari level awal hingga direktur dan komisaris. Materi pelatihannya telah disesuaikan dengan standar sertifikasi Sarjana & Pascasarjana dari Unpad.
Dengan adanya standar ini, melalui Unpad EdEx, para peserta memperoleh kredit SKS yang dapat digunakan dalam pendidikan resmi di Unpad. Untuk memastikan upskilling sesuai dengan kebutuhan industri, Unpad EdEx menghadirkan para pengajar yang merupakan praktisi berpengalaman di bidang masing-masing.
Materi dalam Unpad EdEx mencakup berbagai topik bisnis yang relevan dengan kemajuan industri di era modern. Beberapa di antaranya seperti Supply Chain Management, Finance for Executive, Project Management, Ilmu Pemerintahan, Human Capital Management, hingga Sustainability and Ecotourism Management.
Salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan Unpad EdEx adalah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata. Saat ini, InJourney memiliki enam anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelola bandara, hotel, retail, destinasi pariwisata, pengembangan pariwisata dan layanan pendukung.
“Kami perlu membekali para karyawan InJourney Group dengan skill dan kapabilitas yang relevan. Harapannya agar mereka bisa terus meningkatkan layanan dan melakukan inovasi bisnis yang sejalan dengan program Unpad EdEx dalam menawarkan fleksibilitas, pendidikan berkualitas, serta kurikulum dan case study yang sesuai dengan target dan tantangan yang dihadapi InJourney,” ujar Herdy Harman, Direktur SDM Digital InJourney.
Unpad EdEx juga berencana meluncurkan program online degree for professionals pada level pascasarjana pada 2027. Tertarik mencobanya?
Laporan: Monica Alycia Mutiara
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR