Keluarga Akidi Tio Saat Menyerahkan Bantuan Rp2 Triliun Yang Akhirnya Diketahui Tak Pernah Cair
Dream - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan masih terus mengabarkan perkembangan kasus sumbangan bodong senilai Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Diunggah melalui blog Disway.id, Dahlan sempat memperkenalkan sosok yang disamarkan identitasnya sebagai Si Cantik.
Setelah membuat tujuh tulisan, menteri yang juga pendiri grup media terbesar di Jawa Tkmur, Jawapos Group ini, baru memperkenalkan sosok Si Cantik dalam artikel 31 Juli 2021 berjudul Perjuangan 2T.
Lewat tulisan terakhirnya berjudul Cantik 2 T, Dahlan Iskan yang mengaku sudah tak kuasa lagi merahasiakan sosok Si Cantik akhirnya mengungkapkan nama narasumbernya itu.
" Saya tidak bisa lagi merahasiakan ini: siapa Si Cantik Disway itu," tulis Dahlan membuka artikelnya.
Dahlan mengungkapkan sosok Si Cantik dalam tulisannya soal sumbangan Rp2 triliun adalah bernama Siti Mirza Nuria. Wanita itu adalah seorang dokter spesialis kandungan yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta di Palembang.
Dalam tiga tulisan terakhirnya, Dahlan hanya menyamarkan identitas Siti Mirza Nuria dengan sebutan 'Si Cantik'. Dahlan mengungkapkan sosok perempuan yang disapanya sebagai dokter Nur telah meminjamkan uang sebesar Rp3 miliar kepada putri Akidi Tio, Heryanti, dan belum pernah dikembalikan.
Dokter Nur yang diketahui pernah menjadi Putri Indonesia tahun 1977 itu ikut datang ke Bank Mandiri bersamaan dengan kedatangan pihak kepolisian dan Heriyanti. Dalam tulisannya, dokter Nur berharap uang yang dipinjam oleh Heriyanti bisa ikut cair saat polisi melakukan pengecekkan bilyet giro.
Saat berada di bank, dr Nur melihat Heriyanti begitu tenang dan tidak grogi.
" Dia (Heryanti) yakin sekali. Dia tenang sekali. Kalau saya yang mengeluarkan cek (biro gilyet) seperti itu saya sudah mati berdiri," tulis Dahlan menirukan ucapan dr Nur.
Lebih jauh, Dahlan Iskan dalam tulisannya, juga memberikan dugaan isi rekening Heriyanti.
" Jawaban bank: dana Heryanti tidak cukup. Hanya bank yang tahu Heryanti punya uang berapa di rekeningnya: konon hanya Rp 30 juta," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, Heryanti bisa saja dijerat dengan aturan cek kosong namun mungkin saja Heryanti menyerahkan bilyet giro itu karena dipaksa.
Hal ini lantaran giro itu bukan diserahkan saat upacara penyerahan sumbangan 26 Juli 2021. Itu baru diserahkan tanggal 29 Juli, tiga hari kemudian setelah berita mengenai sumbangan Rp2 triliun heboh terdengar publik.
Dream - Polda Sumatera Selatan menjemput putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti untuk kepentingan pemeriksaan. Diduga pemanggilan tersebut untuk meminta penjelasan terkait sumbangan Rp2 triliun yang sebelumnya didijanjikan keluarga pengusaha asal Aceh tersebut.
" Lagi dimintai keterangan," ujar Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri.
Nama Akidi Tio mencuat sepekan terakhir. Pemicunya, keluarga besar mendiang pengusaha di Palembang tersebut berkomitmen menyerahkan sumbangan dana bernilai fantastis untuk penanganan Covid-19.
Jumlah yang disumbangkan keluarga pengusaha asal Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Aceh tersebut mencapai Rp2 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui dokter keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan.
Pada Senin, 26 Juli 2021 pagi, penyerahan dana digelar di gedung Mapolda Sumsel. Hadir dalam acara itu antara lain Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, serta Komandan Daerah Resor Militer 044/Gapo, Brigjen Jauhari Suraji.
Prosesi penyerahan berlangsung tertutup. Mereka yang hadir merupakan para pejabat tinggi di lingkungan Polda maupun Pemprov dan beberapa tokoh masyarakat Sumsel.
Herman saat itu sangat mengapresiasi langkah keluarga besar Akidi Tio. Dia menyebut sumbangan tersebut sungguh luar biasa.
" Ini Luar biasa, ada yang memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 berupa uang sebesar Rp2 triliun," kata Herman, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap dan memeriksa Heriyanti alias Ahok, anak dari almarhum Akidi Tio pada Senin, 2 Agustus 2021. Penangkapan diduga terkait donasi Rp2 triliun secara simbolis pada 26 Juli 2021.
Mengenakan pakaian batik dan bawah hitam, Heriyanti tiba di Mapolda Sumse pukul 12.59 WIB bersama tim Direktorat Kriminal Umum. Ia pun bungkam mengenai kasus yang melibatkan namanya.
Hardi Darmawan, dokter keluarga Akidi Tio yang ikut dalam rombongan, memberikan pernyataan mengenai dana Rp2 triliun tersebut.
" Uangnya ada. Tapi tidak pernah melihat secara fisik," kata Hardi Darmawan, dikutip dari pikiran-rakyat.com, Senin 2 Agustus 2021.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan, membenarkan penangkapan kedua orang itu. Namun, dia enggan membeberkan secara rinci karena masih dalam pemeriksaan.
Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan masih berlangsung. Belum diketahui latar belakang penangkapan terhadap keduanya.
Dream - Polda Sumatera Selatan menetapkan anak bungsu pengusaha sukses mendiang Akidi Tio, Heriyanti, sebagai tersangka penipuan sumbangan Rp2 triliun. Polisi menduga sumbangan yang disebutkan dari keluarga besar Akidi Tio adalah bohong.
Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Ratno Kuncoro, menjelaskan, dalam penanganan kasus ini, Kapolda Sumsel menginstruksikan dibentuk dua tim khusus. Masing-masing tim punya tugas berbeda.
" Tim pertama menyelidiki kebenaran asal usul komitmen itu, tim kedua soal penanganan uang karena jumlah banyak. Hasilnya ternyata adalah penipuan," kata Ratno.
Penyidik kemudian menetapkan Heriyanti sebagai tersangka. Langkah ini dijalankan berdasarkan hasil penyelidikan yang berjalan selama satu pekan dan menemukan indikasi tindak pidana penipuan.
Tim penyidik Polda Sumsel mengamankan Heriyanti di salah satu bank di Palembang siang tadi. Heriyanti langsung digiring ke gedung Ditreskrimum Polda Sumsel untuk diperiksa.
" Kita setengah jam lalu melakukan penegakan hukum terkait komitmen bantuan penanganan Covid-19 kepada Kapolda Sumsel," kata dia.
Saat ini, Heriyanti telah diamankan. Terkait motif pelaku, Ratno enggan memberikan keterangan dan mengatakan hal itu akan disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum atau Kapolda Sumsel secara langsung.
" Secara garis besar nanti akan disampaikan," kata Ratno, dikutip dari Merdeka.com.