Dream - Bayangan orang awam ketika memiliki orangtua kaya raya dan masuk jajaran miliarder tajir dunia adalah jaminan hidup masa depan. Warisan kekayaan pastinya akan jatuh ke tangan anak-anak.
Namun pemikiran itu tidak selamanya benar. Salah satunya setidaknya bakal dialami oleh anak dari dua orang terkaya dunia, Bill Gates dan Ted Turner.
Dua hartawan dunia ini tidak berencana mewariskan kekayaannya kepada keluarga. Mereka memutuskan menyumbangkan kekayaan itu untuk amal dan ingin mengajarkan nilai kerja keras kepada anak-anak mereka.
Gates dan Turner hanya contoh kecil saja. Melansir South China Morning Post, berikut daftar miliarder yang ogah beri harta warisan ke anaknya.
Pendiri media CNN Ted Turner memiliki kekayaan US$2,3 miliar. Dengan kekayaan sebanyak itu, dia telah menandatangani The Giving Pledge, sebuah kampanye yang mendorong orang-orang yang sangat kaya menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk filantropi.
Turner diketahui telah menyumbangkan kekayaannya sebesar US$1 miliar kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Salah satu pendiri dan CEO Netflix, Reed Hastings, yang memiliki kekayaan mencapai US$5,7 Miliar, juga telah mendaftar dalam kampanye The Giving Pledge, yang mengisyaratkan adanya pengurangan warisan secara signifikan untuk anak-anaknya.
Baru-baru ini, ia menyumbangkan US$120 juta untuk universitas-universitas kulit hitam di AS.
Hastings juga telah mendonasikan uang sebesar US$100 juta di Silicon Valley Community Foundation yang berfokus pada pendidikan.
Filmmaker dan pemilik Lucas Film yang membuat Star Wars, George Lucas, diketahui telah menjual perusahaannya kepada Disney.
Mendapat cuang sangat besar, Lucas mengumumkan bahwa sebagian besar kekayaannya akan disumbangkan untuk filantropi pendidikan. Penjualan perusahaannya menghasilkan keuntungan sekitar US$4 miliar.
Kekayaannya sendiri mencapai US$7,3 miliar. Lucas juga telah berjanji untuk menyumbangkan setengah dari kekayaannya untuk amal sebagai bagian dari upaya The Giving Pledge.
Untuk melanjutkan tujuannya dalam membantu mendidik anak-anak, ia juga mendirikan The George Lucas Educational Foundation.
Laurene Powell Jobs mewarisi kekayaan yang cukup besar setelah kematian suaminya, Steve Jobs, pendiri Apple. Kekayaan bersih Steve Jobs bernilai US$10,2 miliar pada saat kematiannya di bulan Oktober 2011.
Miliarder Amerika ini mengatakan bahwa ia tidak percaya pada penumpukan kekayaan. Kekayaan Laurene saat ini mencapai US$22 miliar.
Dia telah mendedikasikan hidupnya untuk mendistribusikan kekayaan mendiang suaminya secara efektif, dengan cara yang mengangkat individu dan komunitas secara berkelanjutan.
Ia juga mendirikan Emerson Collective pada tahun 2004, sebuah organisasi perubahan sosial yang berfokus pada pendidikan, imigrasi, dan keadilan sosial.
Kekayaan miliarder Warren Buffet tembus US$100,8 miliar. Namun CEO Berkshire Hathaway ini telah berjanji untuk memberikan lebih dari 99 persen kekayaannya untuk amal, dan menyisakan sedikit untuk anak-anaknya.
Masing-masing dari anaknya memiliki yayasan senilai US$2 miliar yang didanai oleh Buffett. Dia juga telah mendirikan kampanye The Giving Pledge bersama Bill Gates.
Kekayaan pendiri Micorosoft, Bill Gates, bernilai US$129,6 miliar, sementara mantan istrinya Melinda Gates bernilai US$5,7 miliar. Total kekayaan keduanya menjadi US$133,2 miliar.
Keduanya juga memiliki yayasan bernama Bill dan Melinda Gates yang didirikan pada tahun 2000. Dalam sebuah wawancara dengan The Daily Mail pada tahun 2011, Gates mengatakan bahwa meninggalkan uang dalam jumlah besar kepada anak-anak bukanlah hal yang baik untuk mereka.
Namun, hal ini bisa saja berubah setelah perceraian. Menurut Page Six, para ahli perceraian mengatakan bahwa Melinda dapat mengubah warisan ketiga anaknya.
Pendiri Facebook sekaligus pemilik perusahaan Meta, Mark Zuckerberg, memiliki kekayaan sebesar US$137,3 miliar.
Pada tahun 2015, ketika Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan menyambut putri pertama mereka, Max, mereka mengumumkan dalam sebuah surat terbuka bahwa mereka akan memberikan 99 persen saham perusahaan mereka selama masa hidup mereka kepada yayasan yang mereka ciptakan untuk mempromosikan kesetaraan bagi semua anak di generasi berikutnya.