Makan Makanan Manis/ Foto: Shutterstock
Dream – Donat bertabur gula dingin, boba dengan sirup manis, permen, cake dan berbagai santapan manis biasanya memiliki tampilan yang sangat menggoda. Dalam beberapa kondisi, kita sangat ingin menyantapnya padahal perut sudah kenyang.
Setelah menyantap, beberapa jam kemudian seperti muncul lagi keinginan untuk mencari camilan atau minuman manis. Bukan hanya soal kesukaan, saat muncul hasrat tinggi untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis, juga dipengaruhi beberapa faktor.
Michael Crupain, MD, MPH, seorang dokter dan Mehmet Oz, MD, FACS, seorang ahli bedah jantung di Presbyterian Hospital/Columbia University Medical Center, memberi beberapa alasan mengapa seseorang mengidam gula setelah makan dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Kebiasaan
Dilansir dari Real Simple, mengidam gula atau makanan manis merupakan sebuah kebiasaan. Dokter Cuprain mengatakan seseorang memiliki stimulus, perilaku, dan penghargaan.
“ Dalam kasus mengidam gula, stimulusnya berupa menyelesaikan makan malam. Perilakunya adalah makan permen dan hadiahnya adalah apa yang dirasakan,” kata dr. Cuprain.
Hormon tenang dilepaskan oleh tubuh setelah menikmati makanan manis favorit kita, ini disebut hormon dopamine. Sementara, hormon yang mengatur kadar gula darah disebut insulin.
Menurutnya, ketika seseorang mengonsumsi makanan manis, maka insulin di bagian primitif otak akan naik yang merupakan jalur penghargaan. Ini yang menyebabkan peningkatan pelepasan dopamine sehingga membuat seseorang merasa baik dan menjadikan makan manis sebuah kebiasaan. Akibatnya, orang tersebut akan belajar bahwa setiap kali makan yang mengandung gula maka ia akan merasa tenang.
Menurut dokter Mehmet Oz, alasan lain mendambakan gula mungkin ada hubungannya dengan ghrelin yang merupakan hormon rasa lapar. “ Tidak cukup makan atau tidak menjaga pola makan seimbang adalah beberapa alasan mengapa tubuh tidak melepaskan cukup ghrelin,” ujarnya.
Makan karbohidrat yang sehat dapat membantu gula darah tetap seimbang. Oz merekomendasikan untuk mengonsumsi protein dan makanan berserat tinggi dalam jumlah yang sehat. “ Karbohidrat yang sehat kebanyakan terdiri dari sayuran seperti asparagus, kacang hijau, jamur, bawang bombay, tomat, dan paprika,” ujarnya.
Jika Sahabat Dream pernah merasa perlu menikmati es krim setelah melewati hari yang berat, itu mungkin ada hubungannya dengan kadar serotonin. Serotonin membantu mengatur suasana hati, hingga sangat masuk akal jika tubuh menginginkannya saat cemas, stres, atau depresi.
“ Tingkat serotonin yang rendah diketahui menyebabkan seseorang mengidam gula,” kata dr. Oz.
Konsumsi makanan kaya gula memang meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan. Menurutnya, tingkat kortisol yang naik saat stres dapat menyebabkan seseorang lapar dan mendorong keinginan untuk mengonsumsi gula. Untuk mengelola stres, dr. Oz menyarankan untuk berlatih yoga, meditasi, mendengarkan musik atau mencoba mempelajari teknik relaksasi lainnya.
Kapan terakhir kali Sahabat Dream tidur nyenyak? Jika sudah lama, itu bisa berkontribusi pada keinginan mengonsumsi gula. “ Kurang tidur berkaitan dengan makan berlebihan terutama konsumsi junk food berlebih,” ujar dr. Cuprain.
Ia menyarankan untuk tidur sekitar delapan jam setiap malam sehingga tubuh tidak terlalu menginginkan makanan manis. Agar bisa tidur nyenyak, pastikan tidak berolahraga dua hingga tiga jam sebelum tidur, hindari tidur siang lebih dari 20 menit, coba untuk bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, serta jangan gunakan telepon satu jam sebelum tidur.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Dream - Mengonsumsi makanan manis bisa membuat suasana hati lebih baik. Makanan manis juga sangat beragam dan unik.
Sehingga, semakin sulit untuk menolak godaan untuk mengonsumsi makanan manis. Namun, makanan manis bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan kulit.
Dilansir dari Times of India, berikut dampak buruk mengonsumsi makanan manis bagi kesehatan kulit.
Penuaan Dini
Makanan manis seperti kue memiliki indeks glikemik yang tinggi. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kadar insulin, tapi juga mempercepat proses penuaan kulit.
Sehingga, kerutan, flek hitam dan garis halus akan lebih cepat muncul. Bahkan, wajahmu bisa mengalami pengenduran lebih cepat.
Peradangan
Mengonsumsi makanan manis terlalu banyak bisa membuat kulitmu meradang. Biasanya, hal ini terjadi pada kulit sensitif.
Namun terlepas dari kondisi kulit, hal ini pun bisa terjadi pada siapapun dan diawali dengan rasa gatal yang hebat.
Jika peradangan bisa terjadi, sama halnya dengan jerawat. Jadi jika wajahmu tiba-tiba berjerawat jauh sebelum datang bulan, mungkin hal itu disebabkan oleh makanan manis.
Memperburuk kondisi kulit
Hal ini bisa terjadi ketika kamu memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim. Tentunya, kondisi ini sangat berbahaya dan tidak nyaman ketika dialami.
Kekusaman
Selain jarang mengeksfoliasi kulit, mengonsumsi makanan manis juga bisa jadi penyebab wajah kusam. Hal ini disebabkan kondisi kulit yang dehidrasi ketika mengonsumsi makanan manis.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang