Dibalik Kisah Pahit Kejatuhan Penguasa Internet, Yahoo

Reporter : Syahid Latif
Senin, 25 Juli 2016 13:42
Dibalik Kisah Pahit Kejatuhan Penguasa Internet, Yahoo
Yahoo akhirnya sepakat menjual bisnis utamanya kepada Verizon. Mungkinkah ini akhir perjalanan penguasa internet di era booming dot com.

Dream - Nasib Yahoo akhirnya terselamatkan. Pionir dalam dunai web generasi pertama internet ini diselamatkan perusahaan teknologi lain meski harus kehilangan independensinya.

Dunia internet memang kejam. Publik akan langsung melupakan situs-situs yang menyajikan ide-ide usang. Inilah yang kemarin dialami Yahoo.

Namun akhir tragis Yahoo bisa diselamatkan. Dewan direksi perusahaan di Sillicon Valley itu sepakat menjual unit bisnis internet dan properti ke Verizon Communication seharga US$ 4,8 miliar.

Dengan pembelian ini, Yahoo akan akan menguasai investasi senilai US$ 41 miliar di perusahaan e-commerce China, Alibaba, serta Yahoo Japan dan sebagian kecil portofolio berupa ha paten.

Mengutip laman nytimes.com, nilai termahal Yahoo terjado pada Januari 2000 sebesar US$ 125 miliar.

Orang nomor satu Yahoo Marissa Mayer sendiri menolak berada di bawah satu naungan Verizon dan berhak menerima kompensasi senilai US$ 57 juta.

Hingga saat ini, Verizon dan Yahoo masih enggan memberikan komentar.

Terlindas Google dan Facebook...

1 dari 2 halaman

Terlindas Google dan Facebook

Terlindas Google dan Facebook © Dream

Didirikan tahun 1994, Yahoo merupakan satu-satunya pioner perusahaan internet yang masih bertahan. Banyak perusahaan sejenis yang sudah kolpas seperti Netscape.

Meski kinerja persuhaaan teromban-ambing, Yahoo masih bisa bertahan. Memulai bisnis sebagai direktori website, Yahoo perlahan-lahan mengembangkan layanan email, shopping, dan berita. Layanan gratis itu bisa diberikan berkat masuknya pengiklan di berbagai laman Yahoo.

Untuk beberapa lama, model bisnis ini memang bisa bertahan. Seiring waktu, publik mulai mengharapkan sesuatu yang berbeda, media yang baru, dan berakhir pada merosotnya pemasukan Yahoo.

Puncaknya, Yahoo mulai ditinggalkan sejak kemunculan Google dan Facebook. Situs baru yang terus membuat inovasi baru dan meninggalkan Yahoo.

Diciptakan oleh dua orang lulusan Universitas Stanford, Jerry Yang dn David Filo, Yahoo awalnya hanya situs direktory dari World Wide Web. Namun tak butuh lama bagi mereka untuk membuat ambisi menjadi besar.

" Yahoo adalah tempat pertama kali kamu memulai," ata Jeff Mallet yang kala itu menjadi COO dalam sebuah sesi wawancara di tahun 1996 dengan Dan Finnigan. Si pelamar sendiri kini telah menajdi CEO dari Jobvite, agak spektis dengan ambisi Yahoo menguasi setiap kategori konten.

2 dari 2 halaman

Nasib Yahoo ke Depan

Nasib Yahoo ke Depan © Dream

Yahoo, yang semula tergoda membeli kedua perusahaan itu, perlahan-lahan mulai melihat kekayannya menyusut. Hal ini seiring beralihnya pengguna internet ke ragam aplikasi dan sosial media.

Hadirnya Verizon diperkirakan bakal membuat perbedaan. Perusahaan telekomunikasi terbesar AS ini berencana menggabungkan operasional Yahoo dan AOL, pesaing lama Yahoo.

Idenya adalah menggunakan konten dan teknologi iklan Yahoo untuk memacu pelayanan pelanggan dan pemasang iklan Verizon.

 

Beri Komentar