Dijatuhi Sanksi Internasional, Rubel Rusia Anjlok 30 Persen

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 1 Maret 2022 13:45
Dijatuhi Sanksi Internasional, Rubel Rusia Anjlok 30 Persen
Bank sentral Rusia pun memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen.

Dream - Rubel Rusia turun drastis dalam perdagangan Senin, 28 Februari 2022, imbas sanksi internasional yang dijatuhkan pada negara tersebut.

Bank sentral Rusia mulai menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen pada Senin waktu setempat.

Dikutip dari CNBC, Selasa 1 Maret 2022, terjadi antrean panjang di ATM sekitar gedung-gedung di Moskow dan di bank-bank Rusia di Eropa. Terjadi rush penarikan uang karena para deposan bergegas menarik uang tunai.

Sberbank Europe yang dikelola negara Rusia, mengatakan telah mengalami aliran keluar simpanan yang signifikan dalam waktu yang sangat singkat.

Rubel yang anjlok sekitar 30 persen membuat Bank sentral Rusia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen. Ini adalah yang tertinggi dalam hampir 20 tahun terakhir. 

1 dari 1 halaman

Namun, masyarakat Rusia telah bersiap menghadapi keruntuhan rubel dengan mencoba menarik mata uang asing. Tren tersebut terjadi di tengah kekhawatiran bahwa bank akan mulai membatasi penarikan tunai.

Gubernur Bank Sentral, Elvira Nabiullina menyatakan kenaikan suku bunga tersebut dilakukan dalam rangka langkah darurat. Pihak berwenang pun mengatakan kepada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor untuk menjual mata uang asing, karena rubel jatuh ke rekor terendah.

Elvira menyebutkan kenaikan suku bunga utama dilakukan untuk memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi.

" Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," bebernya.

Beri Komentar