Ditelepon Jokowi, Pangeran Arab `Buka Dompet` Rp140 Triliun Buat Investasi INA

Reporter : Reni Novita Sari
Rabu, 24 Maret 2021 13:33
Ditelepon Jokowi, Pangeran Arab `Buka Dompet` Rp140 Triliun Buat Investasi INA
Hanya lewat sambungan telepon Jokowi, Pangeran Arab gelontorkan investasi sebesar Rp 140 Triliun untuk Indonesia

Dream - Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan akan menginvestasikan dana sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) milik Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA). Keputusan itu dibuat UEA dari hasil komunikasi langsung presiden Joko Widodo dengan petinggi UEA. 

Seperti dilansir dari Kemlu.go.id, keputusan ini merupakan implementasi dari arahan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Investasi itu disebut akan difokuskan pada sektor-sektor strategis di Indonesia seperti infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, pertanian, dan sektor-sektor lain yang menjanjikan. Terutama yang berpotensi untuk tumbuh dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan serta kemajuan ekonomi dan sosial.

1 dari 3 halaman

Buah Manis dari Sambungan Telepon Jokowi

Ilustrasi

Dana investasi mencapai ratusn triliun rupiah ini merupakan buah manis dari komunikasi melalui sambungan telepon antara Presiden Jokowi dan Mohamed bin Zayed. Bertepatan di hari Jumat, 19 Maret 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan pembicaraan dengan Sang Putra Mahkota Arab itu.

Keduanya terlibat dalam pembicaraan akrab dan hangat serta berdiskusi mengenai perkembangan hubungan dan kerja sama antar kedua negara. Salah satu materi yang menjadi fokus pembicaraan adalah Indonesia Investment Authority (INA) yang telah terbentuk dan beroperasi di Indonesia.

Untuk diketahui, Indonesia Investment Authority (INA) adalah lembaga pengelola investasi milik negara alias soverign wealth fund. INA dibentuk dan beroperasi berdasarkan mandat dari UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). Lembaga ini diciptakan untuk meningkatkan optimalisasi aset, menarik investasi dan kerja sama dari berbagai pengelola investasi di dunia serta untuk meningkatkan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Menjadi Investor Utama

Ilustrasi

Dengan investasi ini, Persatuan Emirat Arab (PEA) menjadi investor utama yang terbesar (anchor investor) pada INA. Sebelumnya beberapa negara, antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Kanada telah mengumumkan komitmen investasi mereka pada INA.  Bergabungnya PEA semakin menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional untuk berinvestasi pada INA dan akan semakin menarik investor dunia lainnya untuk bergabung dan berinvestasi.

3 dari 3 halaman

Harapan Duta Besar RI untuk PEA

Ilustrasi

Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA, Husin Bagis berharap agar INA dengan dana kelolaannya dapat meningkatkan kemampuan permodalan bagi pembiayaan berbagai proyek pembangunan tanpa meningkatkan utang, menerapkan international best practice serta meningkatkan kinerja dan manfaat aset yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Lebih lanjut, Husin Bagis menyatakan bahwa pihaknya akan terus aktif dan bekerja keras dalam meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. Khususnya dalam memfasilitasi upaya investasi dan kerja sama strategis di berbagai bidang yang saling menguntungkan, untuk mendukung upaya pembangunan nasional Indonesia. ?

Hubungan UEA-RI juga memiliki pertumbuhan yang baik dalam beberapa tahun terakhir. Jokowi pernah melakukan kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada September 2015 ke UEA sedangkan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia pada Juli 2019.

Kedua negara juga menandatangani beberapa kesepakatan dan kesepakatan kerja sama. Dalam perdagangan dan ekonomi, volume pertukaran perdagangan mencapai sekitar US$ 3,7 miliar atau setara dengan Rp 53,2 triliun.

Beri Komentar