Domino's Pizza Rusia Bangkrut, Bakal Tutup Semua Gerai

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 22 Agustus 2023 18:46
Domino's Pizza Rusia Bangkrut, Bakal Tutup Semua Gerai
DP Eurasia (DPEU.L) sebagai pemegang lisensi Domino's Pizza mengungkap bahwa perusahannya tak lagi bisa bertahan di Rusia.

Dream - Domino's Pizza di Rusia dikabarkan bangkrut dan akan menutup semua gerainya di negara Beruang Merah tersebut. DP Eurasia (DPEU.L), pemegang lisensi Domino's Pizza, mengungkap bahwa perusahannya tak lagi bisa bertahan di Rusia.

" Dengan lingkungan yang semakin menantang, perusahaan induk langsung DPRussia sekarang terpaksa mengambil langkah ini, yang akan mengakibatkan penghentian proses percobaan penjualan DPRussia sebagai kelangsungan hidup dan, tak terhindarkan, kehadiran grup di Rusia," demikian pernyataan DP Eurasia, dikutip dari Reuters, Selasa 22 Agustus 2023.

DP Eurasia bukan tanpa usaha, mereka telah berupaya menyelamatkan perusahaan. Pada bulan Desember, perusahaan telah berupaya tetap mempertahankan operasionalnya di Rusia, seperti divestasi.

1 dari 5 halaman

Beberapa telah berhasil menegosiasikan jalan keluar yang cepat dengan cara menjual dengan diskon besar atau menyerahkan operasional perusahaan kepada manajemen lokal.

Meskipun masih terlalu dini untuk menentukan dampak finansial dari kebangkrutan, perusahaan tersebut mengatakan utang eksternal unit tersebut sekitar 520 juta rubel (US$5,56 juta) telah diselesaikan oleh anak perusahaan Turki DP Eurasia, demi mengurangi utang kotor grup dan menghasilkan kas kotor saldo 162 juta lira (US$5,97 juta).

Diketahui DP Eurasia, perusahaan pengiriman pizza terbesar ke tiga di negara itu, telah mengoperasikan sekitar 142 toko.

2 dari 5 halaman

Tupperware Global Dikabarkan Bangkrut Setelah 77 Tahun Berdiri, Begini Nasib Cabang Indonesia

Dream - Tupperware dikabarkan terancam bangkrut di lingkup global setelah 77 tahun berdiri, dengan utang yang meningkat dan penurunan penjualan yang memengaruhi investasi.

Frangky Purnomo Angelo, Marketing Director Tupperware Indonesia, merespons bahwa kabar tersebut tidak berdampak pada bisnis Tupperware di Indonesia.

" Berita yang beredar itu mengutip dari CNN (Internasional), dari analis, bukan pernyataan resmi dari Tupperware US. Inc.," katanya, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 12 April 2023.

Frangky mengatakan bawah perusahaan di AS terlambat mengisi form yang terdaftar di bursa efek. Sehingga muncul spekulasi demikian.

" Itu form yang harus diisi perusahaan publik terdaftar di bursa efek. Tupperware terdaftar di New York Stock Exchange. Kami terlambat submit. Keterlambatan itu karena kami sedang bekerja (bersama) internal finance dan external advisor untuk memastikan tidak ada data yang salah. Karena submission terlambat, jadi muncul spekulasi," lanjutnya.

3 dari 5 halaman

Frangky juga menegaskan bahwa bisnis Tupperware di Indonesia tetap berjalan seperti biasa. 

" Tidak ada yang terganggu, suplai tetap lancar, inovasi sesuai rencana, distribusi barang kita tidak terganggu sampai saat ini dan (kami) percaya tidak ada dampak di masa depan, program juga tetap akan berjalan," paparnya.

Sebelumnya, BBC memberitakan meski ada upaya memperbaharui produk dalam beberapa tahun terakhir dan menyasar pasar yang lebih muda, penjualan Tupperware gagal melesat. 

4 dari 5 halaman

Menilik sejarahnya, dilihat dari situs Tupperware Indonesia, perusahaan ini didirikan oleh pebisnis kelahiran AS tahun 1907. Dia adalah Earl Silas Tupper.

Sejak usia 21 tahun, Tupper telah bergabung dengan perusahaan berbasis inovasi dan lewat berbagai riset yang dilakukan ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau. 

Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. 

5 dari 5 halaman

Kemudian pada tahun 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.

Tupperware pun mempunyai cara penjualan yang unik, yang pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise yakni Tupperware Home Party yang dikenal sebagai Tupperware Party.

Beri Komentar