Dream – Bursa saham syariah Indonsia ikut terseret efek kemenangan Donald Trump yang terpilih menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat. Kemenangan Trump ini tak hanya membawa dampak negatif terhadap bursa syariah, kurs rupiah juga ikut terkulai lemas.
Laju perdagangan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) yang dibuka menguat harus mengakhiri perdagangan saham di teritori negatif. Beruntung, aksi jual pemodal asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak terlalu tinggi.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Rabu 9 November 2016, indeks ISSI melemah melemah 1,969 poin (1,09%) ke level 173,233. Indeks acuan saham bluechip syariah, JII juga bergerak ke zona merah usai terkoreksi 10,815 poin (1,46%) di level 730,088.
Indeks ISSI memulai sesi perdagangan dengan dibuka menguat dan sempat menyentuh level 180.726. Namun sentimen negatif dari kecemasan pelaku pasar akan kemenangan Trump membuat investor lokal berbalik melakukan aksi jual.
Transaksi perdagangan saham syariah pun mengalami kenaikan dengan mencetak angka Rp 5,82 triliun. Meski masing mencatat nett buy Rp 273 miliar, papan ISSI justru didominasi koreksi hargsa saham dari 139 saham syariah. Aksi beli hanya mampu mengangkat harga saham dari 58 emiten saham.
Mayoritas emiten sektoral “ terkapar” dengan muncul sentimen negatif ini. Pelemahan tertinggi terjadi pada emiten sektor infrastruktur yang turun 2,23 poin, diikuti sektor keuangan 1,52 poin, dan industri aneka 1,2 poin.
Hanya ada satu indeks sektoral yang ditutup positif, yaitu perdagangan yang naik 0,45 persen.
Tercatat lima emiten bluechips syariah berhasil ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Top gainer indeks JII itu adalah LPPF yang menguat Rp200, SILO Rp75, INCO Rp20, JSMR Rp20, dan WIKA Rp10.
Sebaliknya, mayoritas emiten unggulan syariah mengalami koreksi harga dipimpin UNTR yang turun Rp225. Diikuti oleh AALI Rp200, INDF Rp175, SMGR Rp175, dan TLKM Rp160.
Di pasar uang, kecemasan investor akan kemenangan Trump membuat investor ramai-ramai mengoleksi dolar AS. Mata uang Negara Paman Sam itu pun bergerak menguat 8 poin (0,06%) ke level Rp13.090 per dolar AS.(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah