Virus Corona Juga `menghantui` Perekonomian Indonesia.
Dream - Wabah virus Corona di China dan menyebar ke beberapa negara di dunia telah membawa dampak negatif bagi sektor pariwisata Indonesia. Wabah virus yang diberi nama Covid-19 membuat tingkat hunian (okupansi) hotel merosot.
" Pengaruhnya bukan hanya turun di Tiongkok, tetapi juga impact-nya di seluruh dunia: mengurangi traveling," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, ditulis Jumat 21 Februari 2020.
Menurut Jahja, tingkat hunian hotel di Bali sejak munculnya wabah virus corona turun karena berkurangnya kunjungan turis. Tak hanya wisatawan mancanegara, kalangan turis lokal juga menunda aktivitas bepergian ke Bali.
" Sepertinya turis juga menghindari perjalanan yang jauh-jauh," kata dia.
Meski sektor pariwisata terpukul, Jahja mengatakan sektor industri lain masih membawa kabar baik bagi perekonomian Indonesia.
Jahja mengatakan, wabah virus yang berpusat di China diperkirakan akan membawa ada angin segar bagi industri garmen di Indonesia. Nilai ekspor garmen Indonesia diperkirakan bisa naik meskipun bahan bakunya masih banyak diimpor dari Tiongkok.
Kenaikan nilai ekspor itu bisa terjadi karena pemasok bahan alternatif tekstil telah sedikit demi sedikit menaikkan harga jualnya. Alhasil, pabrik tekstil harus menyesuaikan nilai jual ekspor produknya ke luar negeri.
" Secara umum beberapa industri bahan bakunya dari Cina. Nah bukan hanya dari segi bahan baku, bahan alternatif pun ini lagi minim jadi harganya bukan harga normal tapi udah dinaikkan sedikit-sedikit," kata dia.
Menurut Jahja, momen krusial dari wabah virus corona ini akan dinantikan kalangan pelaku usaha pada bulan Maret mendatang. Kalangan industri akan mengamatui langkah dunia dalam menanganan virus Covid-19 untuk menentukan rencana bisnisnya ke depan.
" Yang harus kami amati nanti (kalau) hingga Maret belum ada kepastian, ini perlu kami khawatirkan," kata dia.
(Laporan: Rifani Indrianti)
Dream - Virus Corona telah mengacak-acak perekonomian dunia. Virus yang bernama resmi Covid-19 ini menyerang pusat roda perekonomian dunia sehingga hampir melumpuhkan perdagangan internasional.
Sejumlah sektor bisnis telah merasakan dampak dari 'keganasan' wabah virus ini. Sektor pariwisata seperti perhotelan dan penerbangan, ritel, dan otomotif, sudah merasakan efek negatifnya.
Kini para pengamat mulai memperkirakan wabah virus corona juga bakal membuat sektor industri elektronik acak-acakan. Virus yang pertama mewabah di Wuhan, Tiongkok, ini diperkirakan bakal memangkas proyeksi pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi.
Yang mengejutkan, para ahli sebetulnya sudah memperkirakan perlambatan industri elektronik ini jauh sebelum wabah virus corona merebak.
Dikutip dari The Verge, Rabu 19 Februari 2020, analis rantai pasok pasar, TrendForce, merilis studi pengaruh virus corona terhadap industri teknologi. Situs tersebut membuat ringkasan dari kemunduran industri elektronik dan teknologi informasi jauh sebelum corona merebak.
Dalam laporannya, TrendForce sudah memperkirakan produksi smartphone bakal turun 12 persen secara year on year (yoy) pada kuartal pertama 2020. Penurunan ini merupakan yang terendah dalam lima tahun.
Produsen smartphone termasuk industri padat karya yang terkena imbas virus corona yang membuat proses produksi terhenti karena penundaan pekerjaan. Mereka juga akan kekurangan komponen seperti modul kamera.
Skenario mengerikan kedua adalah pasokan serat optik di dunia kemungkinan bakal terganggu. Seperti diketahui Wuhan menjadi salah satu basis produksi serat optik dunia. Produksinya mencapai 25 persen dari total produksi dunia.
Imbas virus corona pada sektor ini sudah dirasakan saat peluncuran 5G Tiongkok bisa berpengaruh karena kebutuhan akan serat optik lebih besar untuk di stasiun pangkalan.
Beruntung bisnis flash market DRAM dan NAND tidak akan terlalu terpengaruh karena ada penimbunan material dan automatisasi di pabrik semikonduktor. Pabrik ini dioperasikan oleh perusahaan seperti Samsung dan SK Hynix.
Sementara industri video consol game kemungkinan terpukul.Trendforce memprediksi produksi PS4 dan Xbox One akan turun untuk mengantisipasi kekurangan mesin.
Secara keseluruhan, TrendForce memprediksi produksi smartwatch, PC laptop, dan speaker akan turun 16 persen.
Dream - Wabah virus corona membuat Bank Sentral Tiongkok melakukan tindakan apapun untuk mencegah penyebarannya. Sebagai otoritas pengendali keuangan tertinggi, The People's Bank of China (PBOC) memutuskan membersihkan uang yang beredar.
Mengutip laman Quartz, Selasa 18 Februari 2020, PBOC benaar-benar membersihkan uang yuan dengan mencucinya dalam air. Hal ini berdasarkan pada studi bahwa selembar uang bisa menjadi “ rumah” 397 bakteri. Kalau ada orang flu dan memegang uang, virus ini bisa bertahan hingga 12 hari.
World Health Organization (WHO) belum mengetahui berapa lama virus corona bisa bertahan hidup di permukaan dan benda, termasuk uang. Untuk informasi awal, virus ini bisa bertahan hingga beberapa jam. Tapi, juga bisa dibunuh dengan cairan disinfektan.
Langkah ekstrem dilakukan PBOC yaitu dengan menyinari uang menggunakan sinar ultraviolet atau suhu tinggi. Kemudian, uang tunai akan ditutup selama 1-2 minggu dan baru didistribusikan kepada masyarakat.
Sekadar informasi, sampai hari ini telah ada lebih dari 70 ribu kasus warga di seluruh dunia yang terkonfirmasi terpapar virus corona. Kematian yang dikonfirmasi akibat virus corona mencapai 1.527 kasus.
Dream - Seorang warga Palembang menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH). Pasien tersebut diduga menjadi suspek virus corona, Covid-19.
Kepala Humas RSMH Palembang, Suhaimi, menjelaskan pasien laki-laku berinisial TH itu merupakan pasien rujukan dari RS RK Charitas Palembang.
Pasien diketahui baru saja pulang ke Palembang setelah pergi ke Malaysia pada 11-15 Februari 2020.
" Dengan diagnosa Febris, suspek Pneumonia dd suspect Covid. Batuk (+/positif), dahak (+/positif), sesak napas (+/positif), GCS 15," kata Suhaimi, dilaporkan Merdeka.com, Selasa, 18 Februari 2020.
Saat ini, kata Suhaimi, tim medis sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisinya. Hasil laboratorium baru diketahui dua hari mendatang.
" Saat ini pasien dirawat di ruang isolasi," kata dia.
Andai hasil laboratorium menunjukkan negatif, pasien kemungkinan tidak memerlukan perawatan dan diizinkan pulang.
Sumber: Merdeka.com/Irwanto
Dream - Universitas Nankai China telah mengumumkan terobosan dalam mengembangkan alat pendeteksi virus corona, Covid-19. Alat ini diklaim dapat mengidentifikasi infeksi di antara pasien dalam waktu 15 menit.
Dilaporkan Straits Times, produk pendeteksi virus yang baru, yang disebut alat deteksi antibodi IgM/IgG Novel Coronavirus (2019-nCoV), dikembangkan Universitas Nankai dengan perusahaan biofarmasi. Kartu tes cepat, bagian dari peralatan, dapat mendeteksi virus hanya dalam 15 menit.
Peralatan tes dapat mempersingkat waktu pengujian, menyediakan operasi yang lebih mudah, dan lebih cepat, serta membuat diagnosis tepat terhadap pasien yang diduga mengidap Covid-19. Selain itu, peralatan tes berkorelasi dengan orang-orang yang berhubungan langsung di tempat.
Pekan lalu, Kementerian Sains dan Teknologi China meminta proyek penelitian tentang alat tes cepat untuk virus corona. Kementerian tersebut mengatakan bahwa reagen deteksi asam nukleat saat ini membutuhkan waktu lama dan memiliki operasi yang rumit.
Alat tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pengujian cepat pada pasien yang dicurigai dan mengalami infeksi tanpa gejala. Alat uji Nankai diharapkan akan segera digunakan dalam pencegahan dan pengendalian epidemi.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN