Data Pengguna Akun Yahoo Yang Berhasil Dicuri, Telah Dijual Di Pasar Gelap.
Dream – Sebuah kabar mengagetkan berembus dari raksasa teknologi, Yahoo. Tersiar kabar bahwa ada penjualan password pengguna Yahoo yang dicuri dan dijual murah di pasar gelap.
Dilansir dari The Inquirer, Selasa 20 Desember 2016, data pengguna yang dicuri itu dijual seharga US$300 ribu atau Rp4,02 miliar di pasar gelap.
Sekadar informasi, Yahoo mengakui ada 500 ribu akun yang dicuri dan kini 1 miliar akun berpotensi untuk disusupi. Data yang dicuri itu berupa nama, alamat e-mail, nomor telepon, tanggal lahir.
Chief Intelligence Officer di InfoArmor, Andrew Komarov, mengatakan tips pembeli, termasuk dua di antaranya adalah spammer dan entitas yang berkaitan dengan spionase.
Database itu masih dijual. Tapi, harganya jatuh sebesar US$20 ribu (Rp268,14 juta) ketika Yahoo memaksa setel ulang password. “ Pembajakan Yahoo membuat spionase menjadi sangat efisien,” kata Komarov.
Dia mengatakan, informasi pribadi, kontak, isi pesan, hal-hal kesukaan, kalender, dan rencana bepergian menjadi elemen penting bagi mata-mata,” kata dia.
Selain itu, ada lebih dari 150 ribu data pribadi pemerintah Amerika Serikat dan pegawai militer yang terdapat dalam database.
Para peretas itu mengincar akun untuk mengancam keamanan nasional. Misalnnya, staf pejabat Gedung Putih, agen FBI, dan pengguna Yahoo di setiap cabang militer Amerika Serikat.
Dream - Yahoo mengakui adanya serangan cyber besar-besaran pada jaringannya pada 2014. Kemungkinkan peretas telah mencuri data dari setengah miliar penggunanya.
Yahoo, baru mengkonfirmasi serangan itu berbulan-bulan setelah ramai jadi perbincangan di internet. Dari penyelidikan internal diketahui jika 'informasi akun pengguna tertentu telah dicuri' dan serangan itu datang dari 'pelaku yang diyakini didukung negara'.
" Berdasarkan investigasi yang sedang berlangsung, Yahoo percaya bahwa informasi yang terkait dengan setidaknya 500 juta akun pengguna telah dicuri," bunyi pernyataan dari raksasa internet di Amerika Serikat itu.
Menurut Digital Asia One, bocornya data tersebut disebut-sebut sebagai serangan terbesar yang pernah dialami oleh sebuah organisasi tunggal.
" Yahoo bekerja sama dengan penegak hukum mengenai hal ini,” kata seorang analis keamanan komputer bernama Graham Cluley.
Cluley mengatakan sekitar 200 juta akun mungkin telah diakses dan data yang diretas saat ini sedang ditawarkan secara online.
Yahoo mengatakan informasi yang dicuri mungkin termasuk nama, alamat email, tanggal lahir, dan password, bersama dengan pertanyaan keamanan yang dienkripsi atau tidak terenkripsi, beserta jawabannya yang bisa membantu peretas membobol akun online lainnya.
Dia menambahkan, Yahoo percaya yang mereka peretas disponsori negara. Tapi, raksasa teknologi itu tidak memberikan rincian tuduhan mereka itu.
" Jika saya harus menyampaikan berita buruk bahwa perusahaan saya telah diretas, saya akan merasa jauh lebih senang mengatakan bahwa para penyerang adalah 'yang disponsori negara,' bukan anak-anak remaja," kata Cluley dalam sebuah posting blog.
Meski begitu, data yang dicuri tidak termasuk informasi yang terkait dengan pembayaran atau rekening bank, kata perusahaan yang berbasis di Silicon Valley itu.
Yahoo meminta pengguna yang terdampak untuk mengubah password, dan merekomendasikan siapa saja yang belum melakukannya sejak 2014 untuk mengambil tindakan yang sama sebagai tindakan pencegahan.
" Pembobolan online dan pencurian oleh aktor yang disponsori negara kini menjadi semakin umum di industri teknologi," kata Yahoo dalam rilisnya
Dream - Berita " duka cita" ini datang dari pihak Yahoo. Perusahaan teknologi ini tak lagi mendukung aplikasi Yahoo Messenger dengan tampilan lama.
" Kami tidak lagi mendukung platform lama mulai 5 Agustus 2016," kata Yahoo Chief Architect, Amotz Maimon, dikutip dari Inquirer, Selasa 14 Juni 2016.
Dia mengatakan semua percakapan yang telah diarsipkan pada aplikasi lama akan dihapus pada 5 Agustus 2016.
Maimon mengatakan pihaknya kini fokus terhadap aplikasi baru Yahoo Messenger yang diluncurkan pada Desember 2015. Aplikasi chatting Yahoo Messenger untuk mobile, website, dan Yahoo Mail di desktop akan tampil dalam " wajah" yang lebih modern.
Aplikasi Yahoo Messenger dengan tampilan anyar akan tersedia di App Store dan Google Play.
Sekadar informasi, aplikasi yang disingkat YM ini telah dirilis sejak tahun 1998. Di bawah nama Yahoo Pager, Yahoo Messenger diluncurkan dan menjadi aplikasi chatting yang populer pada masanya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale