Elon Musk Pilih Sebutan Chief Twit daripada CEO, Bubarkan Dewan Direksi, dan PHK 2.000 Pegawai

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 2 November 2022 10:48
Elon Musk Pilih Sebutan Chief Twit daripada CEO, Bubarkan Dewan Direksi, dan PHK 2.000 Pegawai
The Washington Post melaporkan, Musk akan melakukan pemecatan pekerja Twitter sebanyak 25 persen.

Dream - Elon Musk langsung bergerak cepat melakukan pembenahan Twitter yang sudah dibelinya seharga US$44 miliar atau Rp638,5 triliun. CEO Tesla itu dikabarkan telah membubarkan seluruh dewan direksi Twitter. 

Sebelumnya Musk sudah memecat petinggi-petinggi Twitter, mulai dari CEO Twitter Parag Agrawal, Kepala Dewan Direksi Bret Taylor, hingga CFO Twitter, Ned Segal. Anggota dewan direksi seperti Martha Lane Fox juga diyakini akan dipecat Musk.

Soal kabar pemecatan karyawan Twitter, sebelumnya Musk membantah isu PHK karyawan sebesar 75 persen. Kabar terbarunya menurut laporan The Washington Post, Musk akan melakukan pemecatan pekerja Twitter sebanyak 25 persen. 

Jika dihitung saat ini karyawan Twitter berjumlah 7.000 orang, artinya 2.000 orang akan terancam PHK.

1 dari 4 halaman

Laporan Washingtonpost juga menyebutkan Alex Spiro, pengacara yang mewakili Musk selama beberapa tahun memimpin langkah moderasi konten dan spam di Twitter. Spiro disebut bertanggung jawab dalam mengelola tim Twitter termasuk bagian legal, hubungan pemerintahan, kebijakan dan marketing.

Rekan lama Musk seperti David Sack dan Jason Calanis juga sempat dikabarkan muncul di directory perusahaan akhir pekan lalu berdasarkan foto yang diperoleh The Washington Post. Keduanya juga sudah memiliki email resmi perusahaan dengan jabatan Staff Software Engineer.

Jabatan Musk sendiri dalam daftar dewan direksi tertulis sebagai CEO, namun posisi tersebut belum secara resmi diumumkan. Dia lebih memilih menggunakan nama jabatan Chief Twit.

Dokumen yang didaftarkan ke otoritas keuangan awal pekan ini membatalkan usulan dewan direksi yang membuat Twitter berada di kendali tunggal Musk.

Tak lama berselang, dokumen resmi laporan keuangan mengungkapkan posisi Musk di Twitter tertulis sebagai CEO.

2 dari 4 halaman

Pendiri Lama Dapat Untung


Namun di balik kabar pemecatan dewan direksi, pendiri Twitter Jack Dorsey mendapatkan keuntungan dari pembelian Twitter oleh Musk. 

Dorsey yang meninggalkan dewan direksi Twitter pada Mei 2022, mendukung pembelian Musk atas platform media sosial yang didirikannya itu.

Menurut laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Dorsey melepas 18 juta saham yang dimilikinya di Twitter. Dengan satu lembar saham seharga US$54,20 atau Rp848,3 ribu, maka Dorsey mendapat keuntungan sebesar US$978 juta atau Rp15,3 triliun dari penjualan Twitter.

“ Elon adalah solusi yang satu-satunya saya percaya. Saya percaya misinya untuk memperluas cahaya kesadaran,” jelas Dorsey, dikutip dari BBC, Rabu, 2 November 2022.

 

3 dari 4 halaman

Siap-Siap! Pemilik Centang Biru Twitter Dipungut Biaya Langganan Rp311 Ribu/Bulan

Dream - Twitter langsung berbenah setelah masuknya investor kakap, Elon Musk yang membeli Twitter diharga US$44 miliar. Setelah muncul isu PHK yang mengguncang internal perusahaan, kini kalangan eksternal Twitter, khususnya pengguna, bakal ikut kena getahnya. 

Elon Musk dikabarkan akan membuat kebijakan baru untuk pengguna platform media sosial ternama itu, khususnya yang sudah atau ingin mengantongi tanda centang biru.

Kabar tersebut berhembus dari laporan laman The Verge yang menyebut Elon Musk akan menerapkan kebijakan untuk memungut biaya bagi akun-akun yang bercentang biru atau akun terverifikasi.

 

4 dari 4 halaman

Untuk bisa menikmati status pengguan centang biru, Twitter dikabarkan mematok biaya berlanggan per bulan senilai US$19,99 dollar atau setara Rp311.845. Biaya ini harus dibayarkan rutin  agar centang biru mereka tidak hilang.

Akun-akun yang sudah terverifikasi akan diberi waktu 90 hari untuk membayar ketentuan baru tersebut. Jika tenggat waktu terlewati, akun pemilik centang biru otomatis akan kehilangan tanda `status khusus` itu dan berubah menjadi akun biasa.

Elon Musk menegaskan bahwa para karyawannya sedang menangani sistem ini sebelum 7 November 2022.(Sah)

Beri Komentar