Emiten Tambang Rontok, Bursa Syariah Bertahan Menguat

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 18 Maret 2016 16:21
Emiten Tambang Rontok, Bursa Syariah Bertahan Menguat
Penguatan indeks ISSI dan JII tak bisa diikuti IHSG yang terseret pelemahan.

Dream - Bursa saham syariah berhasil bertahan di zona hijau di tengah aksi jual investor yang muncul jelang penutupan. Kenaikan tinggi diawal sesi akhirnya sedikit tergerus laju lepas saham itu.

Kondisi ini lebih baik dibandingkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berbalik melemah di sesi penutupan.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup sesi perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 18 Maret 2016 dengan bertahan menguat 0,347 poin (0,22%) ke level 157,961.

Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga berhasil bertahan positif dengan menguat 1,160 poin (0,17%) ke level 669,295.

Di awal sesi, pelaku pasar cukup yakin terjun ke lantai bursa. Sentimen positif dari The Fed dan penurunan suku bunga BI Rate mendorong sebagian besar indeks sektoral bergerak menguat.

Namun kenaikan tipis bursa China ditanggapi negatif pelaku pasar. Alhasil, aksi beli pemodal kembali berkurang.

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp 5,43 triliun dengan 42,06 miliar saham berpindahtangan. Aksi jual beli memang cukup ramai jelang libur akhir pekan ini.

Sebanyak 107 emiten menyambut libur dua hari dengan bertengger di zona positif. Namun, 92 penghuni ISSI lainnya tertekan aksi jual.

Saham komoditas yang diawal sesi menjadi motor penggerak bursa justru dilanda tekanan. Indeks sektor pertambangan rontok hingga 2,35 persen. Begitu pun emiten perkebunan terkoreksi 0,40 persen.

Penguatan indeks sektoral kali ini dipimpin emiten industri aneka yang naik 1,38 persen, perdagnagan 1,14 persen, dan properti 0,59 persen.

Di jajaran top gainer indeks JII bertengger saham-saham UNVR yang naik Rp 575, UNTR Rp 225, ICBP Rp 150, ASII Rp 125, dan MIKA Rp 75 per saham.

Sementara koreksi harga saham indeks JII tertinggi melanda saham INDF yang turun Rp 325, ITMG Rp 250, INCO Rp 150, AKRA Rp 125, dan SILO Rp 100 per saham.

Saham INCO bahkan terkoresi hingga 7,73 persen. Hal yang sama menerpa ADRO yang terjun 8,72 persen.

Pemodal asing kali ini kembali membanjiri pasar saham Indonesia dengan nett buy hingga Rp 751 miliar. POsisi ini merupakan yang tertinggi sepanjang pekan ini.

Di pasar keuangan, kurs rupiah sore ini melemah tipis 29 poin (0,22%) menjadi 13.076 per dolar AS.

Beri Komentar