Dream - Kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memimpin Israel ternyata tidak sepenuhnya mendapat dukungan warga.
Terbukti lebih dari seperempat warga Israel mempertimbangkan untuk meninggalkan wilayah zionis itu.
Dalam survei yang dilakukan Channel 13 setelah pemerintah setempat mengesahkan undang-undang terkait perombakan peradilan, ditemukan bahwa lebih dari seperempat warga Israel mempertimbangkan untuk meninggalkan negaranya.
Hasil rinciannya, 28 persen responden mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri, 64 persen tidak, dan 8 persen tidak yakin, sebagaimana dikutip dari pemberitaan Times of Israel pada Juli 2023.
Lebih dari separuh responden atau 54 persen mengatakan bahwa mereka khawatir undang-undang perombakan peradilan akan membahayakan keamanan Israel.
Sementara 56 persen responden juga merasa khawatir akan terjadinya perang saudara.
Hanya 33 persen responden yang percaya dengan klaim Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa pemerintah ingin berkompromi dengan sisa undang-undang perombakan peradilan.
Namun reponden yang percaya ini sebagian besar atau 84 persen merupakan pemilih partai Likud yang dipimpin perdana menteri.
Warga Israel bahkan disebut melakukan protes massa, penentangan keras dari para pejabat tinggi peradilan, keamanan, ekonomi, dan masyarakat, dan ribuan tentara Israel yang bersumpah untuk keluar dari dinas.
Survei tersebut menanyakan 711 responden dan memiliki margin of error sebesar 3,7 persen.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat ini juga mendapatkan kritik tajam dari dunia, setelah melancarkan segala serangan yang menyasar ke Gaza.
Dalam laporan Aljazeera per Selasa (7 November 2023) ada 10.022 warga Palestina yang telah terbunuh dalam pemboman Israel.
Dalam kepemimpinan Israel, sosok Benjamin Netanyahu bukanlah nama baru. Selain menjabat sebagai Perdana Menteri, Benjamin juga merupakan Ketua Partai Likud.
Benjamin menjabat sebagai Perdana Menteri Israel sejak Desember 2022. Dan ternyata sebelumnya dia juga menduduki posisi yang sama pada periode 1996-1999 dan 2009-2021.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang kejam dan dituduh dengan kasus korupsi dan penyelewengan.
Meski demikian, karier politik Benjamin Netanyahu terus berjalan. Partai-partai koalisi Netanyahu, termasuk partai Religious Zionism party yang memenangkan 14 kursi juga akan mendapat jabatan-jabatan dalam pemerintahan Netanyahu.
Partai itu sendiri menyatakan kalau anggota mereka dimasukkan dalam pemerintahan baru, maka mereka akan berusaha menghapus tuduhan penyelewangan dan pelanggaran kepercayaan terhadap Netanyahu.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur